Transaksi Jual Beli di Toko Bisa Detail dengan Aplikasi IBS
Aplikasi keuangan PINBUK telah dioperasikan lebih dari 700 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan 3.000 Baitul Mal Wa Tanwil (BMT) di seluruh Indonesia.

Tribunnewsbatam.com/Kartika Kwartya
SEMINAR KEUANGAN - Ratusan pelaku usaha mikro dan koperasi mengikuti seminar nasional pemanfaatan aplikasi keuangan untuk meraih kepercayaan publik dan bank. Aplikasi yang ditawarkan seperti integrated micro banking system (IBS) yang dikembangkan oleh Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK).
Laporan Tribunnews Batam, Kartika Kwartya
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Ratusan pelaku usaha mikro dan koperasi mengikuti seminar nasional pemanfaatan aplikasi keuangan untuk meraih kepercayaan publik dan bank. Aplikasi yang ditawarkan seperti integrated micro banking system (IBS) yang dikembangkan oleh Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK).
Kepala Divisi Pengembangan Teknologi Informasi PINBUK Kota Batam, Zulkifli di hadapan para peserta seminar mengatakan, bahwa aplikasi keuangan PINBUK ini telah dioperasikan lebih dari 700 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan 3.000 Baitul Mal Wa Tanwil (BMT) di seluruh Indonesia.
Aplikasi yang dimaksud yaitu bagaimana mengelola laporan keuangan hasil penjualan dengan lebih teratur karena sudah menggunakan sistem IBS tadi.
"Jadi misalnya Ibu jual sepatu, begitu awal masuk diinput dulu datanya dengan kode tertentu. Nanti setelah terdata semua, di akhir bulan misalnya ibu bisa melihat dengan mudah berapa jumlah sepatu yang terjual kemudian berapa keuntungannya. Cukup dengan mengetikkan kode atau nama produk tadi. Sederhananya seperti itu," ujar seorang siswa yang menunjukkan cara kerja sistem IBS kepada peserta seminar.
Rukanda, perwakilan PINBUK Bandung sekaligus pengembang aplikasi keuangan berbasis teknologi informasi ini, mengatakan sebagai lembaga keuangan mikro atau pelaku usaha kecil, perlu trik agar mendapat kepercayaan umum.
"Bagaimana caranya sekelas koperasi, usaha mikro, bisa menembus bank umum tanpa harus membuka rekening bank umum. Tunjukkan bahwa kita memiliki aplikasi keuangan yang baik, bisa melalui penerapan IT," ujarnya.
Lohjenawi Trinadi, seorang psikolog yang datang memberikan motivasi, mengatakan perubahan itu seperti siang dan malam, Anda suka tidak suka, ditunggu atau tidak, itu pasti terjadi. Dan kita tidak pernah tahu rezeki apa yang bisa didapatkan jika melakukan perubahan.
Ia mengatakan belajarlah dari kecoa yang memiliki kemampuan menyesuaikan diri sehingga bisa terus ada meski melewati berbagai macam perubahan. "Jadi silakan mau jadi korban atau orang yang survive dari perubahan," ujarnya.
Ia menambahkan, perubahan itu butuh proses dan menuntut kita lakukan kebiasaan baru. Seperti halnya perubahan untuk mengaplikasikan teknologi informasi dalam hal keuangan.
"Semoga kita orang yg mau bergerak sendiri, minimal kalau didorong mau bergerak," ajaknya. (*)
Berita Terkait