Lahan Pemakaman sudah Terpakai di atas 50 %, Dinsos Butuh TPU Baru

Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam berharap segera ada jawaban terhadap usulan kesediaan lahan pemakaman di Batam.

zoom-inlihat foto Lahan Pemakaman sudah Terpakai di atas 50 %, Dinsos Butuh TPU Baru
Tribunnewsbatam/ abdul rahman
Ilustrasi pemakaman. Di Batam lahan pemakaman sudah terpakai di atas 50 persen dan Dinas Sosial Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memerlukan lahan baru untuk TPU.

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam berharap segera ada jawaban terhadap usulan kesediaan lahan pemakaman di Batam.

Pasalnya, dari beberapa lahan yang diusulkan selalu saja terkendala, sedangkan kebutuhan lahan pemakaman sangat dibutuhkan. Melihat dari lahan yang ada sekarang telah terpakai hingga 50 persen lebih.

"Antisipasinya mungkin kalau masih ada lahan hijaukan. Kita akan bicarakan ke pak Wali. Kalau yang Sei Beduk kemarin secara keseluruhan belum ada persetujuan, karenakan berbenturan dengan lahan hutan lindung sesuai SK Kemenhut. Kalau persennya TPU yang terpakai sudah di atas 50 persen, contohnya di Temiang ini. Yang pindahan dari Patam saja ada, itu kuburan lama dari tahun 1971," kata Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam, Raja Kamarulzaman.

Raja menyatakan pihaknya belum mendapat surat pengesahan SK yang menyatakan apakah lahan tersebut masuk dalam hutan lindung atau lahan kebun masyarakat dari pihak BP Batam.

"OB belum kasih surat ke kami. Tapi kalau memang itu kebun masyarakat, masyarakat sudah menyerahkanlah ke kita. Tinggal urus administrasi secara legalitasnya saja nanti. Itu luasnya sekitar 5 hektar, kita belum hitung pastinya. Nanti coba kami usulkan lagilah," tutur Raja.

Tak hanya mengusulkan lahan di Sei Beduk, ia pun akan mengajukan di kawasan Barelang.

"Kalau memang itu lahan Barelang sudah tidak ada masalah, itu yang akan kami ajukan. Di sana untuk pengembangan TPU tambahan," katanya.

Di TPU tambahan tersebut, menurutnya tetap diberikan untuk pemakaman semua umat beragam.

"Yah semua agama. Sama kayak di Temiang, kristen saja dua-duanya saja ada baik katholik atau protestan. Islam juga ada. Untuk Barelang itu mungkin ada tiga titik yang kami ajukan, baru nanti dibawa ke Bapeda. Titik-titiknya ada yang dipaling ujung, terus pertengahannya," kata Raja

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved