Tidak Ada Sinyal, Dishub Gratiskan Biaya Retribusi Pembangunan Tower
Daerah dengan blank spot sinyal sangat banyak di Kabupaten Natuna Kepri.
Laporan Wartawan Tribun Batam, Muhammad Ikhsan
NATUNA, TRIBUN - Daerah dengan blank spot sinyal sangat banyak di Kabupaten Natuna Kepri. Jadi jangan heran, suatu saat jika bepergian ke suatu tempat di kabupaten ini, saat berada di suatu titik lokasi kita akan mendapati icon sinyal pada sudut kanan ponsel menghilang.
Dengan kata lain, tidak akan ada komunikasi yang dapat anda lakukan. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Natuna menilai kondisi ini sebenarnya adalah sebuah peluang bagi perusahaan seluler.
Namun memang selama ini belum banyak operator yang tertarik untuk membangun infratruktur lebih mumpuni di daerah ini. Sekretaris Dishubkominfo, M. Amin menyebutkan, pihaknya sendiri untuk saat ini masih membebaskan biaya retribusi bagi perusahaan seluler yang akan membangun tower komunikasi di Natuna.
"Banyak blank spot di Natuna. Pemda juga mengajak kerjasama operator seluler untuk membangun tower. Beberapa lokasi blank spot misalnya, di beberapa titik di pulau Midai di mana lokasi pulau ini mirip tapal kuda jadi banyak penghalang seperti bukit, kemudian di Sebelat dan banyak lainnya," ujarnya, Minggu (21/12/2014).
Dishubkominfo pun disebutkan dia tengah menjalin kerja sama dengan Telkomsel di Pengadah dan Teluk Buton untuk memperluas kapasitas layanan mereka.
"Jangankan di pulau, di satu daratan ibukota Natuna, Pulau Bunguran ini saja masih susah, misalnya kalau di atas daerah Cemaga kita mulai kehilangan sinyal.”
“Sebenarnya ini peluang bisnis, kami akan berupaya jemput bola ke operator yang ada, mereka bisa menggunakan sistem tower bersama, insentif yang kami berikan, ya kita tidak pungut retribusi," ujarnya.
Upaya lainnya untuk memperkuat akses jaringan internet di Natuna, disebutkan Amin adalah dengan pengadaan jaringan fiber optik. Hal ini diyakininya bisa mengatasi lambatnya akses internet selama ini.
"PT. Sacova dari Malaysia yang punya base station di Penarik menawarkan jaringan fiber optic bawah lautnya yang ada di dekat Natuna ini bisa di pakai.”
“Perlu perusahaan lokal Indonesia sebagai pengelola. Saat ini PT. Telin anak perusahaan Telkom sudah melakukan pembicaraan dengan Sacova hingga Pemda, tinggal tunggu realisasinya saja" papar Amin.
Ia menyadari jika perihal komunikasi dan internet sangat krusial bagi Kabupaten Natuna, apalagi jika daerah ini ingin menggaet investasi masuk untuk berkembang. Begitupun untuk sektor pariwisata, jika tidak ada hal ini akan sulit untuk dimaksimalkan
"Misalnya di bidang pariwisata atau investasi bisnis. Yang datang ke sini kan biasanya orang menengah ke atas. Gimana jadinya kalau mereka nggak menemukan fasilitas itu.”
“Mereka perlu mengatur dan merancang bisnis dan komunikasi dengan mobile phone dan sebagainya. Kami dalam waktu dekat akan membuat hotspot gratis di Pantai Kencana itu," ujarnya.
Ada benarnya kondisi tersebut, karena bagaimana pun promosi wisata yang digadang-gadangkan dengan potensi alam hebat.
Begitu juga promosi investasi yang dijalankan selama ini hanya akan menjadi 'omong kosong' jika daerah ini belum terbenahi salah satu komponen vita infrastruktur penting ke arah sana, yakni kelancaran telekomunikasi yang representatif.