Korupsi Proyek KTP Elektronik

GILA! Dapat Diskon Besar, Harga Komputer KTP Elektronik Masih Digelembungkan Dua Kali Lipat

Menurut Irene, harga tersebut harusnya bisa jauh lebih murah lagi karena PT Hewlett Packard Indonesia memberi diskon besar, 60 hingga 70 persen.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah saksi bersiap memberikan keterangan kasus korupsi pengadaan pekerjaan KTP elektronik (E-KTP) untuk tersangka Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (10/4/2017). Sidang menghadirkan delapan saksi, yakni Direktur Keuangan Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan Sambas Maulana, Presiden Direktur PT Avidisc Crestec Interindo, Wirawan Tanzil, Asisten Chief Engineer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Meidy Layooari, Direktur Penanganan Permasalahan Hukum Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP) Setya Budi Arijanta, Mantan Direktur Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri FX Garmaya Sabarling, Business Development Manager PT Hewlett Packard Indonesia Berman Jandry S Hutasoit, Wiraswasta home industry jasa electroplating Dedi Prijono dan Pegawai Negeri Sipil pada Pusat Komunikasi Kementrian Luar Negeri Kristian Ibrahim Moekmin. 

BATAM.TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Harga barang-barang komponen pengadaan KTP elektronik atau e-KTP tahun anggaran 2011-2012 turut dimainkan untuk meraup keuntungan para penjahat keuangan negara.

Misalnya saja komponen personal computer (PC).

Harga yang diberikan PT Hewlett Packard Indonesia sebenarnya Rp 4,5 juta.

Menurut Jaksa KPK Irene Putrie, harga maksimal setelah melewati distributor sekitar Rp 5 -6 juta.

Ternyata, kontrak antara Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri dengan konsoraium e-KTP adalah Rp 12 juta untuk satu unit PC.

"Sehingga selisihnya antara harga pertama dengan harga kontrak itu Rp 6,9 juta 1 PC," kata Irene Putrie di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (10/4/2017).

Menurut Irene, harga tersebut harusnya bisa jauh lebih murah lagi karena PT Hewlett Packard Indonesia memberi diskon besar, 60 hingga 70 persen.

"Tadi saksi dari HP bilang bahwa diskon bisa diberikan 70 persen," kata Irene.

Menurut Irene, panitia pengadaan pasti mengetahui diskon besar, apalagi jumlah PC yang dibeli 14.430 unit.

Untuk itu, Irene memastikan pihaknya akan memanggil saksi dari pengadaan untuk mengorek informasi.

"Diskon itu pasti panitia pengadaan sudah tahu ada diskon atau setidak-tidaknya dia sudah range mark dari harga ke beberapa principal," kata Irene.

Penulis: Eri Komar Sinaga

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved