Remaja Tewas Dikeroyok Massa
Terjadi Pendarahan di Kepala, Ini Hasil Autopsi Penyebab Tewasnya TP
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan petugas RSUD Embung Fatiman, korban tewas karena terjadi pendarahan di kepala bagian belakang.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM,BATAM - Cerita tentang TP (16), remaja yang tertangkap berniat mencuri burung dan dihajar massa hingga tewas di perumahan Nusa Indah Tanjungpiayu masih jadi perbincangan.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan petugas RSUD Embung Fatiman, korban tewas karena terjadi pendarahan di kepala bagian belakang.
Petugas kamar Jenazah RSUD EF, Charles, mengatakan, korban mengalami luka di bagian belakang kepala, bahu kanan patah, bibir bagian dalam robek, kaki dan tangan mengalami luka memar.
Baca: Soal Sengketa Kewenangan di Batam, Gubernur: Kami Juga Capek, Asik Rapat Tak Ada Hasil
Baca: DIBUTUHKAN. Karyawan Untuk Mengisi Lowongan Sejumlah Posisi
Baca: Dua Karyawan Mini Market Alfamart Citra Buana yang Kena Todong Perampok Masih Syok
"Yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dikarenakan luka parah di bagian kepala belakang yang mengakibatkan pendarahan," kata Charles, sesuai dengan hasil autopsi yang dilaksanakan oleh Dokter Ahli Forensik Reinhard Jhon Devison, SH, Sp.F.
Charles, juga mengatakan, akibat terjadi luka parah di bagian kepala belakang, korban mengalami pendarahan di otak.
"Luka d ibagian kepala terjadi akibat adanya pukulan menggunakan benda tumpul,"kata Sharles.
Baca: HISTERIS! Keluarga Korban: Berapalah Harga Burung Itu Saya Ganti, Tapi Ganti Nyawa Adek Saya!
Baca: BREAKINGNEWS. Sadis, Diduga Akan Mencuri Burung, Remaja Ini Tewas Dihajar Massa
Proses autopsi terhadap korban berlangsung selama dua jam oleh Dokter Ahli Forensik Reinhard Jhon Devison, SH, Sp.F, dibantu oleh petugas kamar jenazah.
"Tadi malam sekitar pukul 17.00 WIB jenazah sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga, ke tempat kediamannya di Tanjungpiayu,"kata Charles. (*)