Qatar Kecam Serangan Bom di Iran yang Tewaskan 12 Orang
Dua belas orang tewas ketika orang-orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerbu parlemen Iran
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Kementerian Luar Negeri Qatar, negara yang dikucilkan sejumlah negara Teluk, mengecam serangan bom ganda yang menewaskan 12 orang di Iran, Rabu (7/6/2017).
Doha – yang kini berada di bawah tekanan beberapa negara Teluk yang menuding Qatar mendukung Iran dan terorisme – mengatakan akan melawan kekerasan dan menolak aksi-aksi kriminal.
“Negara Qatar telah mengutuk dan mengecam dua serangan yang terjadi di ibu kota Iran, Teheran, dan yang menewaskan dan melukai banyak orang," demikian pernyataan di situs pemerintah Qatar, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.
Qatar juga menyampaikan rasa duka citanya kepada pemerintah dan rakyat Iran.
Baca: Serangan Bom di Parlemen dan Makan Khomeini. Garda Revolusi Janji Balas. Ini Ancamannya
Baca: Qatar Alami Krisis Diplomatik, Turki Berencana Kirim Pasukan ke Doha
Dua belas orang tewas ketika orang-orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerbu parlemen Iran dan tempat di mana pemimpin revolusi Iran, Sayyid Ayatollah Ruhollah Khomeini dimakamkan.
Serangan itu diklaim kelompok ISIS, yang untuk pertama kalinya menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Iran.
Doha telah menolak dengan tegas tudingan dari, setidaknya, delapan negara Arab yang menyebut Qatar mendukung Iran dan teroris.
Delapan negara Arab, yakni Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Maladewa, Libya, Yaman, dan Mauritania memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Jordania juga mengurangi hubungan dengan Qatar, antara lain dengan menutup kantor perwakilan jaringan televisi Al Jazeera di Amman. (*)
* Berita ini juga tayang di KOMPAS.com dengan judul Qatar Kecam Serangan Bom yang Tewaskan 12 Orang di Iran