BATAM TERKINI
Setelah Ada Satgas Mafia Pangan, Harga Tiga Komoditas Ini Tak Pernah Lebihi HET
Menjelang Lebaran, Satgas Mafia Pangan terus melakukan pemantauan harga bahan pokok di sejumlah pasar di Batam. Apa hasilnya?

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Harga Eceran Terendah (HET) untuk daging, minyak goreng dan gula di Batam terpantau stabil selama Ramadan tahun ini.
Hal itu dikatakan Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Perwakilan Kepri, Lukman Sungkar dalam Forum Media dan Buka Bersama di Hotel Sahid Batam Center, Selasa (6/6/2917).
"Untuk tiga komoditas yang ditentukan pemerintah ini, HET-nya masih stabil. Daging beku Rp 80 ribu per kg, gula Rp 12.500 per kg, dan minyak goreng Rp 11 ribu per liter," kata Lukman.
Dalam hal ini, Lukman mengatakan, pihaknya sedikit lebih terbantu jika melakukan pengawasan di ritel-ritel modern. Lain halnya jika melakukan pengawasan di pasar tradisional.
"Kalau di ritel modern, kami mau melakukan penyelidikan, pemanggilan, jelas. Karena ada badan hukumnya. Di pasar tradisional sebenarnya bisa juga, tapi agak repot karena banyak perorangan. Padahal omsetnya bisa jauh lebih besar dibanding ritel modern," ujar dia.
Baca: Baru Ada Satu Tempat, Gagas Energi Berencana Tambah SPBG di Batam
Baca: Ajukan 400 Unit, Hanya 40 Mobil yang Terima Konverter Kit Gratis
Baca: HEBOH. Status Facebook Pakai Background Gambar. Begini Cara Membuatnya
Hal senada juga disampaikan Dirkrimsus Polda Kepri, Kombes Pol Budi Suryanto. Di tempat yang sama, dia mengatakan, jelang Ramadan--Ramadan tahun ini harga sejumlah komoditas pangan di Batam memang tergolong stabil.
Lantaran ada bentukan satuan tugas pangan di Kepolisian sebagaimana perintah dari Presiden Joko Widodo. Dalam menjalankan tugasnya, satgas ini juga bersinergi dengan instansi terkait lainnya.
"Dalam beberapa kali pemantauan harga di pasar, tiga harga komoditas itu stabil. Untuk daging, ketersediaan daging beku di Batam cukup 4 sampai 5 bulan kedepan," kata Budi yang juga tergabung dalam satgas pangan.
Dia berharap masyarakat bisa ikut aktif berpartisipasi mengawasi harga komoditas pangan di pasar ritel maupun tradisional. Jika ada kenaikan harga di atas HET, dia meminta masyarakat tak sungkan melapor ke pihaknya ataupun ke KPPU. Termasuk juga melaporkan jika masyarakat mengetahui ada parcel yang kadaluarsa, namun tetap beredar di pasaran. (*)
-
Batam Disebut Luar Negeri Karena FTZ, Pengusaha Gerah dan Ungkap Keanehan FTZ di Batam
-
VIDEO: Proses Pencarian Barang Bukti Pisau Milik Yuda di Sei Ladi, Pelaku Pembunuhan Fitri Suryati
-
Polda Kepri Kembali Ungkap Kasus Prostitusi Online, Mucikari Tawarkan PSK Mahasiswi hingga Janda
-
Kepala BP Batam Ungkap Keanehan FTZ di Batam Versi Pengusaha, Mulai Izin Ekspor hingga Syarat SNI
-
Ditanya Kelanjutan Pembangunan Kota Air, Kepala BP Batam: Itu Urusan Dewa-dewa, Bukan Urusanku