Indonesia Open Superseries Premier 2017

Janji Liliyana Natsir Setelah Akhirnya Juara Indonesia Open Super Series

Open. Sejak pertama kali berpartisipasi di Indonesia Open tahun 2011, Tontowi/Liliyana belum pernah menaklukkan ketatnya persaingan

Editor: Mairi Nandarson
badmintonindonesia
Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad, Juara Ganda Campuran BCA Indonesia Open SSP 2017 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah memenuhi janji menjadi juaraBCA Indonesia Open SSP 2017 bersama pasangannya, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir berjanji tidak akan buru-buru gantung raket.

Setelah tujuh tahun menanti, akhirnya Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsirberhasil merebut gelar juara paling bergengsi di kandang sendiri, BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017.

Tontowi/Liliyana mempersembahkan satu-satunya gelar juara bagi Indonesia setelah di nfinal nomor ganda campuran mengalahkan pasangan peringkat sartu dunia, Zheng Siwei/Chen Qingchen, dengan dua gim langsung, 22-20, 21-15.

Baca: HEBAT! Timnas U-16 Juara di Vietnam Setelah Menang 11-0 atas China Taipei

Baca: Gol Moreno di Masa Injury Time Pupus Kemenangan Portugal atas Meksiko. Skor Akhir 2-2

“Lawan hari ini tidak mudah, mereka adalah pasangan muda yang sedang on fire dan andalan China. Kami pernah satu kali bertemu dan kalah, kami banyak mempelajari video pertandingan mereka.

Puji Tuhan kami bisa menerapkan permainan yang benar, karena poin ketat tetapi kami bisa bermain fokus,” jelas Liliyana.

"Pemain China yang cewek (Chen Qingchen) kayak tak ada capeknya. Dia bergerak terus. Kalau dilihat dari usia, dia lebih muda lebih dari sepuluh tahun. Tetapi saya kan menang pengalaman, jadi saya paksa dia masuk dalam gaya bermain kami," kata Liliyana.

“Gelar ini sangat berarti untuk kami. Kami sudah pernah juara olimpiade, juara dunia, juara All England, tetapi kami belum pernah juara di negeri sendiri,” sebut Tontowi.

Raihan gelar ini sekaligus mengakhiri ‘kutukan’ gelar di Indonesia Open. Sejak pertama kali berpartisipasi di Indonesia Open tahun 2011, Tontowi/Liliyana belum pernah menaklukkan ketatnya persaingan di kejuaraan ini.

Keduanya tercatat pernah masuk final pada tahun 2011, namun kala itu mereka dikalahkan Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok).

Setahun kemudian, Tontowi/Liliyana kembali mencoba peruntungan di laga final. Namun mereka masih belum beruntung dan dihentikan oleh pasangan ganda campuran terbaik Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam.

Sempat diragukan karena cedera lutut yang diderita Liliyana pada akhir tahun lalu, penampilan pasangan ini begitu luar biasa di laga final.

Kedua pasangan selalu berkejaran angka hingga saat-saat kritis. Satu sambaran bola tanggung oleh Liliyana memastikan pasangan ini mempersembahkan gelar untuk Indonesia.

Meski telah meraih banyak gelar juara, Liliyana mengaku masih punya keinginanan untuk menjadi juara Asian Games.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved