Mewabah di Siantan-Jemaja, Inilah Upaya LAM Anambas Membendung Mabuk Obat Batuk di Anambas
Mewabah di Siantan-Jemaja, Inilah Upaya LAM Anambas Bendung Mabuk Obat Batuk di Anambas
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, ANAMBAS-Kebiasaan mabuk obat batuk mewabah di Anambas. Selain menjangkiti pedesaan di Kecamatan Siantan, kebiasaan abnormal ini juga menyerang kalangan warga di Pulau Jemaja.
Baca: Bulan Madu ke Turki Posting Foto Begini, Netizen Puji Penampilan Istri Muzammil!
Baca: Mendebarkan! Senjata Laser Pertama di Dunia Siap Beraksi, Inilah Kehebatannya!
Baca: Mengejutkan! Inilah 10 Kepribadian Wanita Menurut Bentuk Bibirnya. Mana Pilihan Anda?
Kontan kondisi ini membuat Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Kepulauan Anambas buka suara.
Prihatin dengan kondisi tersebut, pengawasan dari orangtua mereka menjadi hal penting dalam memperhatikan perilaku dan lingkungan anaknya untuk terhindar dari aktivitas yang jelas-jelas berdampak kesehatan itu bila dikonsumsi secara berlebihan.
"Ini yang membuat kami prihatin. Kami mengimbau kepada orangtua mereka untuk lebih meningkatkan pengawasannya," ujar Dato' Sri Setia Amanah Ir. H. Herdi Usman Jumat (21/7/2017).
Pihaknya pun menyadari, LAM tidak dapat sebagai eksekutor dalam menyikapi dan menindak terkait fenomena ini. Meski demikian, upaya koordinasi dengan instansi terkait salahsatunya pihak kepolisian, diakuinya telah dilakukan sebagai salahsatu upaya dalam mencegah dan meminimilasir fenomena yang diketahui tidak hanya ada di Pulau Siantan saja, namun telah menyebar ke sejumlah desa di Anambas.
Pemikiran bahwa pendidikan mental dan perilaku hanya berada di sekolah pun, menurutnya harus diluruskan, dalam menyikapi fenomena ini. Pihaknya menegaskan, pembinaan dari orangtua merupakan faktor penting lain dalam mencegah generasi muda dalam penyalahgunaan dalam mengkonsumsi obat batuk ini.
Fenomena 'ngomix' ini pula yang kerap kali ditemui personil Satpol PP Kabupaten Kepulauan Anambas ketika melakukan patroli rutin.
Tidak hanya di wilayah Tarempa dan sekitarnya, sisa bungkus kemasan obat batuk dalam jumlah tidak wajar ini pun, kerap ditemukan di sejumlah desa dan pulau lain di luar Pulau Siantan, salahsatunya Pulau Jemaja. (*)
Berita terkait baca Harian Tribun Batam edisi Sabtu (22/7/2017)