Penyidik KPK Diteror
Sketsa Wajah Penyerang Novel Mirip AL? Ini Jawaban Polisi
enyidik Polda Metro Jaya memulangkan AL. Sebab, AL memiliki alibi yang kuat, berada di rumah saat terjadi penyerangan terhadap Novel Baswedan.

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnaviantelah memperlihatkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.
Wajah yang dipaparkan Jenderal Tito masih dicari identitasnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono tidak menjawab dengan tegas mengenai kemiripan sketsa wajah dengan pria berinisial AL yang pernah diperiksa polisi pada 9 Mei 2017 lalu.
"Kira-kira siapa? Identitasnya belum ada," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2017).
AL merupakan petugas keamanan di salah satu hotel di Jakarta Pusat.
Sempat dimintai keterangan, Penyidik Polda Metro Jaya memulangkan AL. Sebab, AL memiliki alibi yang kuat, berada di rumah saat terjadi penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Argo mengklaim, pihak kepolisian telah serius mengusut kasus penyerangan Novel Baswedan pada 11 April 2017 lalu. Meski, peristiwa itu sudah berlalu 112 hari.
"Yang terpenting bahwa kepolisian ya, sudah dengan segala upaya tetap kita melakukan penyidikan untuk mengungkap siapa-siapa pelakunya," kata Argo.
Argo menerangkan, demi mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel, penyidik telah memintai keterangan 50 saksi lebih, mengamankan 50 rekaman CCTV, dan memeriksa 100-an toko kimia.
Yang terakhir, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mempublikasikan satu sketsa.
Tito menerangkan, sketsa berhasil dibuat 29 Juli 2017. Didapat setelah memintai keterangan seorang saksi.
Penyidik Polri menggandeng kepolisian dari Australia untuk menyelesaikan sketsa. Di mana saksi, pada saat kejadian penyerangan, melihat orang mencurigakan berdiri tidak jauh dari tempat Novel salat subuh.
Terduga pelaku memiliki ciri-ciri tinggi badan 170 sentimeter, kulit hitam, rambut keriting, dan berbadan ramping.
Sampai saat ini, tepatnya 112 hari pasca kejadian, polisi belum mampu mengungkap kasus. Kini, Novel pun masih dirawat di Singapura.