Arisan Online Perangkap Banyak Korban. Perhatikan 8 Hal Soal Investasi Bodong. Kuncinya Nomor 7
Kata kuncinya hanya satu: memberikan untung besar tanpa perlu susah-payah. Berikut 8 hal yang harus Anda pahami agar tidak tergiur investasi bodong

BATAM.TRIBUNNEWS.COM - Kasus-kasus investasi bodong seperti arisan online di Tanjungpinang sudah sering terbongkar.
Tetapi, selalu saja ada banyak yang tergiur dengan modus-modus penipuan seperti ini, mulai dengan cara tradisional, seperti penggandaan uang oleh para dukun abal-abal, Kiai Kanjeng Taat Pribadi, serta cara-cara yang lebih moderen.
Kata kuncinya hanya satu: memberikan keuntungan besar tanpa perlu susah-payah.
Baca: Korban Penipuan Arisan Online Ini Ngaku Rugi Rp 33 Juta. Ia Bilang Ini di Kantor Polisi
Berikut 8 hal yang harus Anda pahami agar tidak tergiur dengan iming-iming investasi bodong:
1. Skema Ponzi

Investasi bodong dicetuskan pertama kali oleh warga Amerika Serikat bernama Charles Ponzi tahun 1920-an, dan kemudian dikenal dengan istilah skema ponzi.
Ponzi menggunakan kupon dan perangko sebagai modus mengeruk uang. Ia menjual kupon dengan iming-iming keuntungan sampai 400 persen.
Kupon itu, katanya, dijual ke luar negeri, seperti Italia, dengan harga yang lebih mahal.
Tidak sedikit orang yang membeli kupon tersebut karena ratusan orang sudah mendapat keuntungan seperti yang dijanjikan.
-
Baru 20 Korban Arisan Online Lapor Polisi, Kapolres Barelang Imbau Masyarakat Tidak Mudah Percaya
-
Berkedok Arisan Simpan Pinjam, 40 Warga Batam Tertipu Arisan Online dan Rugi Rp 400 Juta
-
Tertipu Arisan Online, 40 Warga Batam Lapor Polisi. Kerugian Rp 400 Juta
-
Rayu 5 Wanita di Situs Kencan, Pria Malaysia Menipu di Singapura. Satu Korbannya Wanita Indonesia
-
Pakai Helikopter dan Limosin, Ternyata Investasi Bodong. Polisi Thailand Buru 4 Warga Singapura