Kenalan di FB, Berhubungan, dan Ngaku Hamil. Wanita Ini Minta Nikah, Lalu Kabur Bawa Mas Kawin
Dia melaporkan "mantan istrinya" yang bernama Jariyaporn "Nammon" Buayai (32), karena merasa ditipu hingga senilai Rp 80 juta
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Polisi memburu seorang wanita Thailand yang dituduh menikahi setidaknya delapan orang, sebelum melarikan diri dengan tumpukan uang dan emas kawin.
Nilai uang yang dilarikan perempuan itu mencapai 6.000-15.000 dollar AS atau kira-kira Rp 80 juta - Rp 200 juta per pernikahan.
Salah satu korban, Prasarn Tiamyam (32) melaporkan peristiwa yang dialaminya itu kepada Divisi Penindakan Kejahatan di Kepolisian Kota Bangkok, Thailand, Selasa (5/9/2017).
Dia melaporkan "mantan istrinya" yang bernama Jariyaporn "Nammon" Buayai (32), karena merasa ditipu hingga senilai Rp 80 juta.
Menurut Prasarn, perempuan itu melarikan uangnya, empat hari setelah resepsi pernikahan yang digelar di sebuah resor di Provinsi Prachuap Khiri Khan.
Baca: ALAMAK! Sopir Panik Lihat Ulat Bulu, Mobil Berisi Lima Penumpang Nyungsep Masuk Sawah
Baca: ALAMAK! Warga Inggris Ini Nekat Melompat dari Mobil Travel yang Tengah Melaju Kencang
Prasarn yang kini telah menikah lagi, memutuskan untuk mengadu ke polisi setelah menyadari kasus yang dialaminya adalah sebuah penipuan.
Sebelumnya, kabar dan peringatan mengenai modus penipuan lewat pernikahan ini telah menyebar luas di media sosial di Thailand.
Berbicara kepada Amarin TV, Prasarn mengatakan, dia mengenal Nammon di Facebook pada bulan Februari 2015.
Setelah sembilan bulan berkenalan, Prasarn setuju untuk menikahi, karena perempuan itu mengaku hamil.
Baca: Gubernur Nurdin Basirun Minta Pengusaha Muslimah Tangkap Lebih Banyak Peluang
Baca: Onward Siahaan Minta Presiden Yakinkan Singapura Bahwa Batam Masih Nyaman untuk Investasi
Prasarn mengatakan, selama hubungan mereka, Nammon tak pernah mengizinkannya untuk bertemu dengan orangtua sang istri.
Tak lama setelah menikah, Nammon mengaku harus menyelesaikan urusan bisnis buah di Provinsi Nong Khai. Dia pun pergi.