Bertubuh Kurus Juga Bisa Terserang Kolesterol Tinggi. Pahami Gejala dan Penyebabnya
Kolesterol tinggi ternyata tak hanya dialami oleh orang yang bertubuh gemuk saja. Orang bertubuh kurus juga berpotensi mengalami penyakit ini.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM - Kolesterol tinggi ternyata tak hanya dialami oleh orang yang bertubuh gemuk saja. Orang bertubuh kurus juga berpotensi mengalami penyakit yang kerap disebut dislipidemia.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan jenis lemak dalam plasma darah.
Kelainan jenis lemak yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida, serta penurunan kadar kolesterol HDL.
Jadi, 3 hal ini yang terjadi ketika seseorang menderita dislipidemia, bukan hanya kolesterol tinggi semata.
Kadar lemak dapat diketahui melalui pemeriksaan darah. Biasanya seseorang disarankan berpuasa terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan ini. Lamanya puasa 10-12 jam.
Faktor yang mempengaruhi kadar lemak darah
1. Genetik
Faktor ini memiliki peranan paling penting untuk menentukan kadar kolesterol total seseorang. Kadar kolesterol seseorang dapat rendah atau tinggi sesuai kondisi genetiknya. Kondisi genetik ini sangat banyak, di antaranya hiperkolesterolemia familial, defisiensi lipoprotein lipase familial, dan defisiensi lipase hepatik.
2. Usia
Semakin bertambahnya usia, fungsi organ akan menurun pula. Fungsi organ yang menurun akan mempengaruhi proses metabolisme kolesterol seseorang.
3. Gaya hidup
Makanan tinggi lemak, merokok, dan konsumsi alkohol merupakan contoh perilaku yang secara bermakna mempengaruhi kadar kolesterol seseorang. Semakin sering melakukan hal tersebut, maka kadar kolesterol pun dapat meningkat tajam.
4. Obat anti-kolesterol
Penggunaan obat antikolesterol seperti simvastatin tentu akan mempengaruhi kadar kolesterol darah seseorang. Simvastatin menurunkan kadar kolesterol melalui penghambatan dalam sintesis atau produksi kolesterol.
Gejala dislipidemia