Liga Indonesia

Kiper Persela Lamongan Choirul Huda Meninggal Dunia. Selamat Jalan One Man Club!

Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda harus meregang nyawa setelah berbenturan dengan beknya sendiri, Ramon Rodrigues

Editor: Mairi Nandarson
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
Kiper Persela Lamongan Choirul Huda saat ditandu keluar lapangan usai mengalami benturan dengan bek Persela dalam laga melawan Semen Padang, Minggu (15/10/2017) 

TRIBUNBATAM.id, LAMONGAN - Kemenangan Persela Lamongan atas Semen Padang dengan skor 2-0 pada pekan ke-29 Liga 1 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017), harus dibayar mahal.

Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda harus meregang nyawa setelah berbenturan dengan beknya sendiri, Ramon Rodrigues di pengujung babak pertama.

Dia kemudian tak sadarkan diri dan dibawa ke RSUD dr Soegiri, Lamongan, untuk mendapat perawatan medis.

Kiper Persela Lamongan Chirul Huda baju kuning (kanan) jelang terjadi tabrakan dalam pertandingan melawan Semen Padang, Minggu (15/10/2017)
Kiper Persela Lamongan Chirul Huda baju kuning (kanan) jelang terjadi tabrakan dalam pertandingan melawan Semen Padang, Minggu (15/10/2017) (screeshot/youtube)

Baca: Kiper Persela Choirul Huda Meninggal Dunia. Semua Pemain Menangis Usai Laga vs Semen Padang

Baca: BREAKINGNEWS. Kiper Persela Lamongan Meninggal Dunia Usai Tabrakan di Laga vs Semen Padang

Sayang nyawanya tak tertolong sehingga Choirul Huda meninggal di usia 38 tahun.

Choirul Huda lahir di Lamongan, 2 Juni 1079. 

Pria dengan tinggi 185 dan berat 78 kg ini layak disebut sebagai pesepakbola terhormat di jagat sepakbola nasional.

Sejak memulai karier profesionalnya pada 1999, dia hanya membela satu klub sepanjang kariernya.

Julukan 'One Man Club' seperti halnya Francesco Totti dari AS Roma atau Andreas Iniesta bersama Barcelona, sudah identik dengan dirinya.

Para pemain Persela Lamongan tak kuasa menahan tangis mendengar kepergian sang kiper, Choirul Huda.TB KUMARA/BOLASPORT.COM

Pria asli Lamongan kelahiran tahun 1979 itu sudah membela Persela sejak masih berkutat di Divisi II sampai akhirnya promosi ke kasta tertinggi sepak bola nasional yakni Divisi Utama musim 2004.

Choirul Huda jadi bagian sejarah klub berjulukan Laskar Joko Tingkir itu naik ke Divisi Utama Liga Indonesia 2004 setelah melewati babak play-off di musim 2003.

Sejak promosi ke Divisi Utama, Persela terus berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola nasional.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved