Sebaiknya Anda Tahu
Belajar dari Meninggalnya Kiper Choirul Huda, Ini Pertolongan Pertama Jika Terjadi Kasus yang Sama
Alfan Nur Asyhar, dokter tim nasional U-16 Indonesia menjelaskan tindakan pertama yang perlu dilakukan bila menghadapi kasus serupa.
Penulis: Ferril Dennys Sitorus
TRIBUNBATAM.id - Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia, Minggu (15/10/2017) sore saat bertanding melawan Semen Padang.
Pemicunya adalah benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga Liga 1 di Stadion Surajaya, Lamongan.
Pada menit ke-44, Huda coba mengamankan gawang dari ancaman Marcel Sacramento, tetapi dadanya malah mengenai kaki dari Rodrigues.
Huda sempat bergerak, kemudian tidak sadarkan diri. Tim medis langsung melarikan sang penjaga gawang ke rumah sakit dengan ambulans.
Baca: VIDEO - Beginilah Detik-detik Ramani Membakar Motornya di Depan Kantor Gojek
Baca: Kasus Sabu 16 Kilogram di Parkiran Hotel di Tanjungpinang! Terungkap Nama Ini di Persidangan!
Baca: Bikin Bergetar! Video Isak Tangis Proses Pemakaman Kiper Persela Choirul Huda!
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, penjaga gawang berusia 38 tahun itu sempat mendapatkan pertolongan dengan alat bantu oksigen.
Namun, Choirul Huda tidak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit.
Kasus yang terjadi pada Choirul Huda bisa terjadi dimanapun dan tidak hanya pada ajang sepak bola.
Lalu, apa yang harus dilakukan jika terjadi benturan antarpemain di lapangan?
Alfan Nur Asyhar, dokter tim nasional U-16 Indonesia menjelaskan tindakan pertama yang perlu dilakukan bila menghadapi kasus serupa.
Berikut uraian Alfan seperti dilansir BolaSport.com:
Nah ini yang jadi pekerjaan rumah federasi (PSSI) beserta jajaran komite medisnya untuk memantapkan apakah SOP di tingkat bawah sudah sesuai atau belum?