Kesal dengan Tingkah Trump, Korea Utara Surati Australia Lewat Jakarta. Begini Isinya
Pemerintah Korea Utara menulis surat pada Australia untuk mengeluhkan "langkah sembrono" Presiden AS Donald Trump
TRIBUNBATAM.id, PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara menulis surat kepada Australia untuk mengeluhkan "langkah sembrono" Presiden AS Donald Trump.
Dalam surat itu, pemerintah Korea Utara juga mengatakan, kehancuran global akibat perang nuklir bisa terjadi jika ada upaya menjungkalkan rezim Pyongyang.
Dengan menyebut surat itu tak lebih sebagai "sumpah serapah", PM Australia Malcolm Turnbull mengatakan, Korea Utaralah yang meningkatkan ancaman perang nuklir.
"Sebenarnya Korea Utara yang mengancam stabilitas dunia," kata Turnbull kepada stasiun radio.
Menlu Australia Julie Bishop menyebut, surat dari Pyongyang tersebut justru menunjukkan bahwa sanksi internasional untuk Korea Utara sudah mulai menunjukkan dampak.
Baca: Segera Bertransformasi, Wali Kota Batam Bocorkan Konsep KEK Batam
Baca: Kim Jong Un - Trump Saling Ejek, Rusia Sebut Dua Pemimpin Itu Mirip Anak TK
Baca: TERUNGKAP! Tak Banyak Terpublikasikan, 8 Fakta Menarik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
"Saya kira, surat ini menunjukkan Korut sudah putus asa, merasa terisolasi, mencoba membuat AS terlihat kejam, dan mencoba untuk memecah belah komunitas internasional.
Surat tertanggal 23 September itu berisi tuduhan terhadap Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan menghancurkan Korea Utara.
Surat tersebut dikirimkan lewat Kedutaan Besar Korea Utara di Jakarta dan dialamatkan untuk Parlemen Australia.
"Ini adalah sebuah langkah ekstrem bentuk ancaman untuk menghancurkan dunia," demikian isi surat itu.
"Jika Trump berpikir dia akan menaklukkan DPRK (Korea Utara) lewat ancaman perang nuklir, maka itu akan menjadi sebuah salah perhitungan besar," tambah surat tersebut.
Pekan lalu, kantor berita Korea Utara KCNA mengabarkan, negeri itu mengancam akan menghancurkan Australia jika Canberra mengizinkan marinir AS mendirikan basis di Northern Territory.
Sejak 1974, Australia sudah tak memiliki kantor kedutaan besar di Korea Utara. Sementara Pyongyang menutup kantor kedubesnya di Canberra pada 2008 karena kemungkinan besar terlalu mahal untuk dikelola. (*)
*Berita ini juga tayang di Kompas.com dengan judul : Kesal dengan Donald Trump, Korut Kirim Surat untuk Australia