BATAM TERKINI
WASPADALAH! Dua Penyakit Ini Sedang Marak di Batam. Banyak Menyerang Anak-anak
Cuaca yang sering berubah-ubah di Batam belakangan ini memicu munculnya sejumlah penyakit. Kini, dua penyakit ini sedang marak di Batam.
Penulis: Alfandi Simamora |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Cuaca yang sering berubah-ubah di Batam belakangan ini memicu munculnya sejumlah penyakit.
Di antaranya, penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) biasanya berupa gangguan paru-paru serta diare.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam yang juga Plt Direktur RSUD Embung Fatimah, Didi Kusmarjadi, mengungkapkan, perubahan cuaca yang ekstrim tersebut mengakibatkan kekebalan daya tahun tubuh menurun.
Akibatnya, tubuh lebih gampang terserang penyakit, khususnya pada anak-anak yang sangat rentan.
Sebab anak-anak daya tahan tubuhnya masih lemah, berbeda dengan daya tahan tubuh orang dewasa.
Menurut Didi, beberapa penyakit yang belakangan banyak dialami masyarakat antara lain, ISPA, diare dan juga Demam Berdarah Dengeu (DBD).
Baca: Wali Kota Batam : Beri Rekomendasi ke Kami Agar Pembangunan Sesuai Aspirasi Warga
Baca: Saluran Drainase Dikeruk, Warga Perumahaan Sierra Minta Ini ke Pemko Batam
Baca: Selebgram Awkarin Bakal Gelar Meet and Greet di Batam. Cek Jadwalnya!
Baca: Dilengkapi Fitur Live Location, Begini Cara Lacak Lokasi Teman Lewat WhatsApp
"Biasanya penyakit ISPA dan Diare ini kerap menyerang anak-anak, karena kekebalan tubuh anak-anak masih tergolong lemah,"ujarnya
Berdasarkan data yang ada, jumlah penderita diare dari Agustus sampai September 2017, tercatat lebih kurang sudah 1.691 penderita.
Sedangkan untuk penyakit ISPA cukup banyak hingga 10.468 orang. Baik itu usia 1-5 tahun dan juga 5 tahun ke atas.
"Untuk penyakit diare dan ISPA ini, belum masuk datanya dari empat kecamatan selama September dan masih dicatat. Namun dari data tersebut jumlah penderita tergolong banyak terjadi pada anak-anak," ujarnya.
Didi juga mengatakan, banyaknya data penderita ISPA hingga 10.468 orang ini. Termasuk juga data penderita yang mengalami batuk yang berobat di rumah sakit dan Puskesmas. Begitu juga dengan penyakit gangguan paru-paru.
"Setiap warga yang mengalami gangguan pernapasan dan juga batuk itu langsung kita data dan masuk ke pendataan penyakit ISPA," ujarnya. (*)