Pamerkan Lengan Seperti Popeye, Pria Mantan Tentara Ini Terancam Lumpuh

Seorang mantan tentara menyuntikkan cairan ke lengannya sehingga seperti lengan Popeye, tokoh kartun pelaut yang legendaris.

coronadotimes.com
Popeye 

TRIBUNBATAM.ID- Seorang mantan tentara menyuntikkan cairan ke lengannya sehingga seperti lengan Popeye, tokoh kartun pelaut yang legendaris.

Dalam videonya, dia memamerkan lengan Popeye-nya sembari menari dan bertinju tanpa mempedulikan bahaya yang mengancam di baliknya.

Menurut perhitungan medis, aksi lengan Popeye ini bisa berakhibat fatal seperti kelumpuhan.

Kirill Tereshin (21) menjadi terkenal di dunia setelah memiliki lengan berdiameter 24 inci. Pakar kesehatan mengkhawatirkan aksi pria ini menyuntikkan minyak pembesar syntol.

Dengan minyak ini, mantan tentara Rusia ini menambah lengannya sebesar 10 inci hanya dalam hitungan 10 hari selepas pensiun dari tentara musim panas lalu.

Dalam sejumlah kesempatan, Tereshin terlihat bangga memamerkan lengan khas Popeye-nya. Bahkan dia mengunggah videonya. Videonya sendiri diambil di Kota Pyatigorsk, Rusia barat daya.

Dokter Yuriy Serebryanskiny ia memperingatkan Tereshin atas obsesinya ini, bahkan menyebutnya jika terus berlanjut bisa membahayakan dirinya sendiri.

"Dia bisa kehilangan penggerak lengannya, kalau tendonnya mengencang dia tak bisa menggerakkannya buat mengangkat sesuatu. Dia bisa lumpuh," jelas dokter itu seperti ditulis mirror.co.uk, Selasa (14/11/2017).

Atlet angkat besi profesional, Kirill Sychev sependapat dengan analisa sang dokter. "Anda bisa melihat wajahnya, kelihatan tidak sehat," sebutnya.

Tereshin, menurutnya perlu penanganan medis tak hanya mengempiskan lengannya, tapi juga mengeluarkan racun dari darahnya. "Juga pertolongan psikater," sebutnya.

Namun Tereshin tan peduli. Dia mengaku bakal terus melakukannya, termasuk berlatih, dna berharap suatu hari kerja kerasnya bakal menjadi rekor dunia.

Karena menurutnya, tidak bisa sekadar berlatih buat mendapatkan lengan seperti itu. "Harus ada injeksi ke lengan," sebutnya.

"Saya telah melakukannya meski mengalami demam hingga suhu naik menjadi 40 derajat," pengakuannya.

"Saya terkapar di tempat tidur, saya berpikir sekarat, namun pada akhirnya semuanya baik-baik saja," kenangnya.

Dokter telah memperingatkannya, syntol bisa mengganggu emboli di paru-paru, kerusakan syaraf, infeksi, sakit hati, stroke akibat kista di lengan berisi cairan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved