Korban Kecelakaan Kereta Api Cepat MRT Singapura Bertambah. Dua Penumpang Luka Berat

Jumlah korban kecelakaan kerata api cepat Singapura (SMRT) bertambah dan ditemukan penumpang yang mengalami luka berat.

straitstimes
Salah satu korban kecelakaan MRT di Stasiun Joo Koon, Singapura, dievakuasi, Rabu (15/11/2017). 

TRIBUNBATAM.ID, SINGAPURA - Jumlah korban kecelakaan kerata api cepat Singapura (SMRT) bertambah. Jika sebelumnya teridentifikasi 23 penumpang luka-luka dengan kategori ringan, kini ada dua penumpang lainnya yang mengalami luka-luka yang dikategorikan berat.

Kecelakaan MRT tersebut terjadi ketika sebuah kereta SMRT menghantam kereta api lainnya saat memasuki Stasiun MRT Joo Koon, Singapura, sekitar pukul 8 pagi, Rabu (15/11/2017).

Selain mengakibatkan dua korban luka, insiden tersebut menyebabkan penundaan sejumlah jadwal MRT untuk Jalur Timur-Barat.

Pada saat yang sama, Circle Line juga dilanda gangguan besar yang disebabkan oleh masalah pada pintunya.

Baca: Kecelakaan Kereta Api Cepat MRT Singapura, 23 Penumpang Luka-Luka

Selain penumpang luka, terdapat pula dua staf SMRT yang mengalami luka ringan sampai sedang,.

Mereka dibawah ke Rumah Sakit Universitas Nasional dan Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong.

Dari 10 orang yang dibawa ke Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, seorang juru bicara mengatakan bahwa ada dua orang dinilai menderita luka parah di bawah kategori P2.

Luka parah tersebut karena fraktur anggota tubuh dan dislokasi sendi. Delapan lainnya menderita luka ringan, seperti keseleo.

The Straits Times melaporkan, insiden tersebut berkaitan dengan kerusakan sistem pada sinyal.

 Otoritas Transportasi SMRT dan Land Transport (LTA) sedang menyelidiki kejadian tersebut.

Setelah kejadian tersebut, Stasiun Joo Koon ditutup untuk penumpang hingga sekitar pukul 11.20.

Dari pantauan The Straits Times di Stasiun Joo Koon, lebih dari 50 personel terlihat di lokasi sekitar pukul 11.35, tapi tidak jelas pekerjaan apa yang sedang dilakukan.

Seorang penumpang, Samuel (48) yang berprofesi sebagai penasihat olahraga mengatakan, dirinya tidak menyadari adanya kecelakaan. Namun, ketika menaiki MRT dari Perintis dan memasuki Stasiun Joo Koon sekitar pukul 08.50, memang terjad kemacetan.

"Saya pikir memang tidak biasa, tapi saya hanya berasumsi bahwa kereta api (di jalur lain) telah macet. Saya tidak tahu mereka bertabrakan," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved