Aceh World Solidarity Tsunami Cup 2017

Tsunami Cup 2017 - Begini Perjalanan Melelahkan Kirgistan Untuk Sampai ke Aceh. Tetap Optimis Juara

Kirgistan hadir di Aceh mengikuti turnamen Aceh World Solidarity Tsunami Cup 2017 bersama Indonesia, Brunei Darussalam, dan Mongolia

Editor: Mairi Nandarson
SERAMBIINDONESIA
Timnas Kirgistan ikut Tsunami Cup di Aceh 

TRIBUNBATAM.id, BANDA ACEH - Manajer Timnas Kirgistan, Azamat Alykulow mengaku, mereka harus melakukan perjalanan panjang selama dua hari untuk sampai di Banda Aceh.

Kirgistan hadir di Aceh untuk mengikuti turnamen Aceh World Solidarity Tsunami Cup 2017 bersama Indonesia (tuan rumah), Brunei Darussalam, dan Mongolia.

Untuk sampai di Aceh, timnas Kirgistan harus menempuh perjalanan panjang.

Mereka harus menempuh perjalanan selama dua hari dari Bishkek hingga sampai di Aceh.

Baca: Tsunami Cup 2017 - Optimis Bisa Juara, Kirgistan Sebut Timnas Indonesia Lawan Terberat

Baca: Timnas Sampai di Aceh, Egy Maulana Vikri Langsung Jatuh Cinta

Baca: BREAKINGNEWS. Gunakan Modus Simpan Sabu di Sepatu. Pria Asal Aceh Ini Ditangkap di Hang Nadim

Rombongan Timnas Kirgistan harus menempuh perjalanan selama 1,5 Jam dari Bishkek ke kota Astana, Kazakhstan. 

Setelah beberapa jam berikutnya mereka terbang ke Kuala Lumpur sekitar 11 jam dan Kuala Lumpur ke Medan sekitar selama 1 jam 30 menit. Dilanjutkan dari Medan ke Aceh. Semua perjalanan itu ditempuh selama dua hari.

Meski dalam kondisi lelah, timnas Kirgistan tidak banyak menggunakan waktu istirahat, Kamis sore mereka sudah langsung melakukan latihan di Lapangan Karya Utama Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.

Kirgistan tampil di Tsunami Cup ini juga untuk jadi ajang persiapan Timnas U23 mereka yang juga akan berlaga di Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta-Palembang, Indonesia.

Untuk turnamen ini, Pelatih Timnas U23, Azamat Alykulow secara terbuka mengatakan, pemain yang dibawanya berasal dari kompetisi lokal.

Rata-rata usia pemain Kirgizstan U-23 masih muda karena memang dipersiapkan untuk ke Asian Games 2018.

“Jujur saja, kami ingin mengasah kemampuan anak-anak di sini, sebelum terjun ke Asian Games tahun depan,” ungkapnya kepada Serambi Indonesia.

Dengan kekuatan terbaik, sang manajer tanpa ragu menyebutkan, kalau skuad Kirgizstan tetap mematok target juara di Tanah Rencong.

“Kami optimis bisa tampil sebagai juara di turnamen ini. Kecuali itu, anak-anak akan bermain dengan permainan terbaik dan memberikan hiburan bagi pencinta sepakbola di sini,” katanya.

Untuk turnamen ini, Azamat menyebut Timnas Indonesia sebagai saingan terberat untuk berebut gelar juara.

“Lawan terberat anak-anak tentunya timnas Indonesia,” katanya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved