Akhir Tahun, Angin Utara Kian Ganas dan Gelombang Laut Tinggi, Polda Kepri Bentuk Tim Satgas
Antisipasi angin utara yang identik muncul di penghujung tahun, Polda Kepri membentuk tim Satgas gabungan di setiap Polres.
TRIBUNBATAM.ID, Batam - Antisipasi angin utara yang identik muncul di penghujung tahun, Polda Kepri membentuk tim Satgas (Satuan Tugas) gabungan di setiap Polres yang ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Menurut Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S. Erlangga, pembentukan Satgas di setiap Polres bertujuan untuk penanggulangan terjadinya laka laut.
"Jadi sebagai antisipasi laka laut, Satgas di setiap Polres akan selalu berkoordinasi dengan BMKG dan juga syahbandar di setiap pelabuhan. Kalau memang tidak memungkinkan transportasi laut untuk berlayar, kita akan cegah," ujar Erlangga, Sabtu (16/12/2017).
Ditambahkannya, berdasarkan informasi dan hasil koordinasi dengan BMKG Hang Nadim Batam, memasuki bulan Desember 2017, angin utara akan memicu gelombang laut besar.
Selama Desember ini, BMKG selalu mengimbau agar masyarakat berhati-hati saat beraktifitas di lautan jelang akhir tahun seperti ini.
"Contoh, kemarin dua korban WNI asal Malaysia di perairan Bintan, meninggal. Ini kalau bisa tidak terjadi lagi kedepannya,"kata Erlangga.
Baca: Dipengaruhi Shearline, Cuaca Kepri Akhir Pekan Ini Diprakirakan Hujan, Petir dan Angin Kencang
Sementara itu, Prakirawan BMKG Batam, Pandi Made Roni, beberapa waktu lalu mengatakan, angin kencang yang memicu gelombang air laut muncul besar pada bulan Desember.
Curah hujan yang tinggi dan terjadi secara terus menerus juga akan memasuki bulan akhir tahun ini.
Adapun untuk wilayah perairan di Kota Batam dan Tanjungpinang, Roni menuturkan, sejauh ini tidak terlalu parah dan masih normal.
Namun di perairan wilayah Bintan juga akan berdampak karena perairannya sudah mendekati Natuna dan Anambas.
Sementara itu, Syahbandar Pelabuhan punggur, Komaruddin, mengungkapkan, angin utara di perairan Kota Batam dan Tanjungpinang sudah mulai kelihatan, namun masih normal dan tidak terlalu signifikan mengganggu aktifitas pelayaran.
"Dalam satu minggu belakangan ini masih lancar. Kemarin sempat cuaca kurang baik, makanya kami menyarankan untuk berlayar melalui jalur dalam," ujar Komaruddin.(*)