Di Hari Natal dan Jelang Tahun Baru, Beginilah Nilai Bitcoin Pasca-turun Drastis Pekan Lalu?
Di hari Natal dan jelang akhir tahun 2017, apakah nilai mata uang virtual bitcoin sudah pulih pasca penurunan drastis pada pekan lalu?
TRIBUNBATAM.ID, JAKARTA - Di hari Natal dan jelang akhir tahun 2017, nilai mata uang virtual bitcoin belum pulih pasca penurunan drastis pada pekan lalu.
Berdasarkan data pada Bitcoin.com, pada Senin (25/12/2017), nilai kata uang virtual mencapai 13.686 dollar AS per keping, atau setara Rp 185 juta dengan kurs Rp 13.566 per dollar AS.
Baca: Kurang Sejam, Nilai Bitcoin Anjlok Lebih dari 1.000 Dolar AS padahal Sempat Melambung. Kok Bisa?
Baca: BADAI Mulai Landa Bitcoin, Tempat Penukarannya Bangkrut dan Rugi Ratusan Miliar. Ini Penyebabnya
Sebelumnya, nilai mata uang virtual bitcoin merosot pada Jumat (22/12/2017).
Harga bitcoin terjun bebas dari 20.000 dollar AS atau setara Rp 270 juta menjadi 13.000 dollar AS atau sekitar Rp 177,5 juta.
Mengutip The Guardian, nilai bitcoin pun turun sekira 2.000 dollar AS atau sekitar Rp 27 juta dalam waktu 12 jam.
Menurut data CoinDesk, nilai bitcoin bertengger pada level 13.155 dollar AS atau setara Rp 177,59 juta, turun 30 persen dalam 5 hari.
Baca: Kalau Makan di Kafe Ini, Jangan Pernah Bayar Pakai Tunai karena Hanya Terima Kartu dan Bitcoin
Penurunan nilai bitcoin terjadi karena sejumlah peristiwa dalam sepekan ini.
Salah satu pusat perdagangan bitcoin di Korea Selatan bangkrut karena serangan siber.
Adapun pusat perdagangan bitcoin di AS, Coinbase, juga melakukan investigasi karena harga yang meningkat tajam.
"Peregerakan harga secara lebar telah menjadi hal yang sangat normal yang sulit diputuskan. Ini terjadi sejalan dengan investor yang melakukan aksi jual menjelang akhir tahun," ujar Neil Wilson, analis senior di ETX Capital.
Namun demikian, ada juga sejumlah kabar positif soal bitcoin. Chicago Mercantile Exchange pada awal pekan ini meluncurkan perdagangan berjangka bitcoin, setelah sebelumnya hal yang sama dilakukan oleh Chicago Board Options Exchange.
Baca: Selain Indonesia, Singapura Juga Peringatkan Warganya HATI-HATI dengan Bitcoin
Selain itu, regulator di AS juga telah menyetujui perdagangan bitcoin.
Bank investasi Goldman Sachs pun dilaporkan membuka unit khusus perdagangan bitcoin.
Bitcoin merupakan instrumen investasi yang menggiurkan.
Disisi lain, pihak Bank Indonesia meminta masyarakat berhati-hati karena tidak ada jaminan. (kompas.com/Pramdia Arhando Julianto)