Jangan Kaget Jika Petugas di Bandara Hang Nadim Suruh Calon Penumpang Buka Sepatu. Ini Alasannya
Suwarso menjelaskan kebijakan ini merupakan instruksi langsung dari Kementerian Perhubungan yang telah dilaksanakan sejak 2016 lalu
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Terungkapnya sejumlah kasus penyelundupan narkoba di Bandara Hang Nadim, Batam, dengan memasukkan barang haram ke dalam sepatu membuat manajemen bandara lebih hati-hati.
General Manager Operasional Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Suwarso, mengatakan saat ini baru mewajibkan penumpang bandara yang memakai sepatu boot membuka sepatu ketika melewati pintu pemeriksaan.
Namun pengawasan terhadap penumpang yang tidak memakai sepatu boot tetap dilakukan, meskipun tidak sampai mengharuskan untuk dibuka.
Baca: Ditimpa Lemari Sepatu, Wanita Hamil Ini Tewas. Bayi di Kandungan Juga Meninggal. Padahal Mau Lahiran
Baca: VIDEO. Simpan Sabu di Sepatu. Pria Ini Diamankan di Bandara Hang Nadim Batam Selasa Pagi
Baca: BREAKINGNEWS. Gunakan Modus Simpan Sabu di Sepatu. Pria Asal Aceh Ini Ditangkap di Hang Nadim
"Kita sudah wajibkan, tapi untuk penumpang yang memakai sepatu boot, untuk yang lain tetap kita awasi, kalau mencurigakan akan kita minta untuk dibuka" kata Suwarso.
Seperti diketahui, pada akhir tahun 2017 lalu, beberapa kasus penyelundupan narkoba yang berhasil digagalkan, menggunakan modus memyimpan sabu di dalam sepatu.
Terbaru adalah penyelundupan sabu seberat 2047 gram pada Kamis (28/12/2017) lalu, dimana empat kurir dalam kasus ini didapati membawa sabu masing-masing sebanyak lebih dari 500 gram.
Baca: Aisyah Bahar, Wanita Cerdas Meninggal Saat Tadarus dan Puasa Sunah, Hebohkan Sulawesi Selatan
Baca: Prakiraan Cuaca di Perairan Kepri Hari Jumat Ini: Diperkirakan Turun Hujan Ringan hingga Sedang
Baca: SADIS! Sudah Beristri Tapi Selingkuh. Saat Selingkuhan Punya Pacar, Pria ini Marah dan Membunuhnya
Suwarso menjelaskan kebijakan ini merupakan instruksi langsung dari Kementerian Perhubungan yang telah dilaksanakan sejak 2016 lalu.
Banyaknya kasus penyelundupan narkoba melalui medium sepatu boot yang terjadi di luar negeri, diakuinya menjadi alasan utama kebijakan ini dibuat.
Suwarso menyebutkan bahwa Hang Nadim memiliki dua pintu pemeriksaan yang bisa mendeteksi barang terlarang. Dari masing-masing pintu, pemeriksaan dilakukan secara bertingkat, dimana pemeriksaan di pintu terakhir dilakukan lebih ketat.
"Kita sebut itu SCP, pada SCP pertama kita lihat gelagat penumpang dulu. Setelah kita tandai. Kita minta dibuka pada SCP kedua. Di pintu ini kita wajibkan membuka sepatu boot, yang mencurigaakan juga kita minta buka di sini" katanya.(bur)