Jadi Properti Film Hong Kong. Mangkuk Ayam Jago Ternyata Bukan Asli Indonesia. Begini Kisahnya

Penggemar kuliner berkuah seperti mie ayam, bakso, dan lainnya tak asing dengan mangkuk bergambar ayam jago

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNNEWS.COM
Mangkuk ayam jago 

TRIBUNBATAM.id -  Para penggemar kuliner berkuah seperti mie ayam, bakso, dan lainnya, mungkin tak merasa asing denganmangkuk bergambar ayam jago.

Orang-orang berusia produktif yang tumbuh di era 70-80an pun juga familiar dengan keberadaan mangkok ini. Bagi mereka, mangkuk ayam jago bisa menjadi pengikat ingatan kolektif masa-masa menyantap bakso di warung favorit.

Zaman sekarang ini, gambar ayam jago pada mangkuk yang legendaris tersebut menjadi inspirasi para kaum muda kreatif untuk membuat beragam aksesori, seperti tas, kaus, topi, selendang, sarung bantal, hingga selampai.

Baca: BREAKING NEWS. Supir Angkot dan Taksi Online Ribut di Depan Top 100 Tembesi. Ini Pemicunya

Baca: JIMAT Superstar Persija Jakarta Marko Super Simic. Kaus Kaki Bolong dan Karet Gelang

Baca: FIFA Kembali Rilis Peringkat Februari 2018, Bagaimana Posisi Indonesia?

Penggemarnya pun tak kalah heboh. Mereka menunjukkan rasa bangganya dengan melakukan swafoto bersama barang-barang bergambar ayam jago.

Ada pula beberapa produsen alat makan yang memproduksi varian mangkuk dan piring bergambar sang ayam jago.

Melihat hal itu, produsen asli mangkuk ayam jago mengimbau agar pengusaha lain tidak menggunakan desain gambar yang sama. Ini terkait dengan hak cipta perusahaan dari PT Lucky Indah Keramik.

Kisah si mangkuk ayam jago

Di negara asalnya, China, mangkuk ini tidak hanya tenar sebagai perangkat makan sehari-hari. Ia juga terkenal karena sering menjadi properti di film-film Hong Kong karya Stephen Chow pada tahun 90-an.

Tidak hanya itu, mangkuk ayam jago merupakan perangkat makan yang wajib digunakan sebagai "seserahan" dalam upacara pernikahan di China.

Baca: Terungkap! Inilah 4 Fakta Menghebohkan Gambar Ayam Jago di Mangkuk, Nomor 3 Mengejutkan!

Baca: Sulit Dipercaya. Tapi Nyatanya, Mangkok Ini Terjual Seharga Rp 512 Miliar

Orang Kanton biasa menyebutnya dengan Jigongwan, penduduk di wilayah China bagian utara Gongjiwan, sementara mereka yang berdialek Minnan atau tinggal di China bagian selatan memanggilnya Jijiaowan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved