Hasil Rontgennya Mengerikan! Ada Paku dan Sendok Berkarat di Dalam Perut
Sejak 2015, Jahrani diketahui kerap makan sendok, penjepit kuku, baut, paku, pengupas wortel, sikat gigi, dan sedotan
TRIBUBATAM.ID - Jahrani (26), warga Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, ini terpaksa harus menjalani operasi untuk mengeluarkan sendok dari dalam perutnya, bulan lalu.
Sendok itu berada dalam perutnya selama kurang lebih dua tahun. Saat dikeluarkan, sendok itu sudah berkarat.
Baca: Akan Diapakan Sabu 1,6 Ton Hasil Tangkapan dari Kapal Taiwan Itu? Ini Jawaban Kapolri
Baca: BC Amankan 71.982 Baby Lobster dalam Koper yang akan Diterbangkan dari Jakarta ke Singapura
Sejak 2015, Jahrani diketahui kerap makan barang tak lazim, seperti pisau, sendok, penjepit kuku, baut, paku, pengupas wortel, sikat gigi, stik es dan sedotan.
Jumrah, ibu Jahrani menuturkan, anaknya makan barang tak lazim saat dalam keadaan tidak sadar. "Tahu-tahu setelah sadar anak saya sudah mengeluh perutnya kesakitan. Bahkan ia pernah muntah darah," kata Jumrah, Kamis (22/2/2018).
Ia pun segera membawa anak sulungnya itu ke RSUD AW Syahranie. Dari hasil rontgen, dalam perut Jahrani didapati penjepit kuku, sendok dan pisau. Jahrani pernah dioperasi dua kali pada 2015 untuk mengeluarkan benda-benda asing dalam perutnya.
Setelah itu, ia pernah berjanji pada orangtuanya untuk tidak makan benda asing lagi.Namun, pria itu kembali mengulanginya pada 2016. Lagi-lagi, Jahrani mengaku tidak sadar saat memakannya.
Baca: Foto Terbaru Roro Fitria Beredar, Wajah Aslinya Bikin Netizen Terkejut
Baca: Ini Baru Wanita Idaman! Sudah Cantik, Miss Indonesia 2018 Juga Banyak Prestasi
Hingga kemudian, ia menjalani operasi untuk ketiga kalinya. Tak hanya operasi, Jahrani sudah menjalani tiga kali endoskopi.
Setelah operasi ketiga, sebuah sendok bersarang di perut Jahrani.
"Menurut dokter, operasi baru bisa dilakukan dua tahun ke depan karena Jahrani sudah tiga kali operasi di bagian perut," tuturnya.
Jahrani menunggu selama dua tahun untuk mengeluarkan sendok yang bersarang di perutnya. Saat itu ia sering mengeluh kesakitan. Bahkan dalam posisi duduk dia tidak bisa tegap. Pada 20 Januari 2018, Jahrani sukses menjalani operasi untuk mengeluarkan sendok dalam perutnya.
Kini perutnya benar-benar terbebas dari benda-benda asing. Kendati demikian, ia khawatir dorongan untuk makan benda-benda tak lazim datang kembali
Jahrani meminta ayahnya dibuatkan pagar di kamar tidurnya.
Pagar kayu itu digembok sehingga dia tidak punya kesempatan keluar kamar dan makan benda asing lagi. Jahrani hanya keluar kamar ketika mau mandi dan kencing. (*)
