Perang Dagang As dan Cina
Genderang Perang Dagang Sudah Ditabuh Donald Trump, Dia Yakin AS tak akan Terpukul
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa Amerika tidak akan terpukul dalam perang perdagangan terkait penerapan tarif baja dan aluminium.
TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa Amerika tidak akan terpukul dalam perang perdagangan terkait penerapan tarif baja dan aluminium.
Sebab, Trump menjanjikan pendekatan yang "penuh kasih sayang" terhadap masalah ini.
Trump juga bilang, negara-negara lain akan lebih menderita dari Amerika jika mereka melawan kebijakan tarif 25 persen baja dengan menerapkan kebijakan hukuman mereka sendiri.
Mengutip telegraph.co.uk, Trump bahkan mengulangi ancaman untuk melarang mobil-mobil Eropa jika Uni Eropa membalas kebijakannya.
Dia menegaskan Brussels telah menjalankan "situasi perdagangan yang sangat tidak adil" dengan Amerika.
Baca: Jual iPhone 5S Hanya Rp700 Ribu, Toko Ini Dikepung 11 Ribu Pembeli. Promo pun Berakhir Menyedihkan
Baca: Demi Wasiat Sang Ayah, Kim Jong-un Bersedia Denuklirisasi Korea Utara dan Siap Berunding dengan AS
Pernyataan tersebut disampaikan saat Stefan Löfven, Perdana Menteri Swedia, berdiri di samping Trump tak lama setelah Lofven mendesaknya secara pribadi untuk mengubah kebijakan.
Saat muncul di sebuah konferensi pers bersama di Gedung Putih, Trump mendapat pertanyaan bagaimana dia menghindari tarif baja yang meningkat menjadi perang dagang.
Trump menjawab, "Baiklah, kita harus lihat. Ketika kita berada di belakang di setiap negara, perang dagang tidak begitu buruk. Anda mengerti apa yang saya maksud dengan itu? Ketika kita turun 30 miliar dolar AS, 40 miliar dolar AS, 60 miliar dolar AS, 100 miliar dolar AS [dalam defisit perdagangan], perang dagang menyakitkan mereka, itu tidak menyakiti kita. Jadi kita akan lihat apa yang terjadi."
Dia menambahkan, "Kami akan meluruskannya dan kami akan melakukannya dengan cara yang sangat penuh dengan cinta. Ini akan menjadi cara yang penuh kasih dan penuh kasih. Mereka akan menyukai kita lebih baik dan mereka akan lebih menghormati kita."
Hingga saat ini, Gedung Putih belum mempublikasikan rincian lengkap tentang tarif baja 25 persen dan tarif aluminium 10 persen.
Baca: Kardinal Australia sekaligus Pejabat Tertinggi ke-3 Vatikan Hadapi Tuduhan Kasus Kejahatan Seksual
Baca: Kajari Ingin Semua Proyek di Anambas Selesai 31 Oktober Tahun Ini agar tak Tersangkut Hukum
Pernyataan tersebut telah memicu reaksi keras dari sekutu-sekutu seperti Inggris, Kanada dan Uni Eropa serta para pemimpin Republikan terkemuka seperti Paul Ryan, yang notabene merupakan tokoh partai paling senior di Dewan Perwakilan Rakyat.