Akhirnya Profesor 104 Tahun Ini Disuntik Mati Diiringi Simfoni 9. Dia pun Sempat Berkelakar Ini

Terdengar alunan Simfoni ke-9 Ludwig van Beethoven saat mengiringi kematian David Goodall yang menjalani proses eutanasia.

zoom-inlihat foto Akhirnya Profesor 104 Tahun Ini Disuntik Mati Diiringi Simfoni 9. Dia pun Sempat Berkelakar Ini
AFP/Sebastien Bozon
Profesor asal Australia David Goodall (tengah) berusia 104 tahun bertemu keluarga sebelum menjalani eutanasia di Swiss. Dia sempat bertemu dengan awak media pada konferensi pers, Kamis (9/5/2018).

TRIBUNBATAM.id, BASEL - David Goodall, profesor asal Australia yang berusia 104 tahun yang menjadi perbincangan karena ingin mengakhiri hidup, resmi meninggal dunia Kamis (10/5/2018).

Dilaporkan Sky News, proses eutanasia atau suntik mati David Goodall dilakukan di sebuah klinik di Basel, Swiss, pukul 12.30 waktu setempat.

Terdengar alunan Simfoni ke-9 karya dari komposer legendaris Jerman yang hidup pada abad ke-18, Ludwig van Beethoven.

Kepada awak media, jelang proses untuk mengakhiri hidupnya, Goodall berkata kalau dia ingin memutar komposisi musik klasik tersebut untuk menemani kematiannya.

Baca: Rayakan Ultah ke-104, Profesor Ini Ingin Kado Kematian. Dia Getol Perjuangkan Hak Eutanasia

Baca: Beberapa Kali Gagal Bunuh Diri, Profesor 104 Tahun Ini Putuskan ke Swiss untuk Suntik Mati

Profesor asal Australia David Goodall berusia 104 tahun yang ingin menjalani eutanasia di Swiss. Dia sempat bertemu dengan awak media pada konferensi pers, Kamis (9/5/2018).
Profesor asal Australia David Goodall berusia 104 tahun yang ingin menjalani eutanasia di Swiss. Dia sempat bertemu dengan awak media pada konferensi pers, Kamis (9/5/2018). (AFP/Sebastien Bozon)

Jurnalis Sky News, Michelle Clifford berkicau di Twitternya kalau Goodall sempat melontarkan guyonan sebelum menjalani proses suntik mati tersebut.

"Apa lagi yang kita tunggu?" kelakar Goodall ketika keluarganya tengah sibuk mengisi formulir kesediaan saksi mata.

"Dia berkata kepada saya bahwa dia yakin telah membuat keputusan tepat di hidupnya," kata Clifford dalam kicauannya tersebut.

Rabu (9/5/2018), sambil mengenakan baju bertulisan,"Menua dengan Memalukan", pakar ekologi terkenal itu menggelar konferensi pers.

Dia berkata, masih banyak hal yang masih dia ingin lakukan, namun dia rasa sudah terlambat.

"Namun, saya cukup puas untuk membiarkannya," katanya.

Baca: TERUNGKAP! Identitas Pria Misterius Berkursi Roda Berselimut Oranye yang Dilarikan dari Mako Brimob

Baca: Jumat Pagi, Gunung Merapi Alami Letusan Freatik. BNPB Minta Warga Tak Panik. Ini Foto-fotonya

Dia mengaku mulai kehilangan penglihatannya selama enam tahun terakhir, dan kemampuan tubuhnya menurun dalam dua tahun terakhir.

"Saya tidak ingin melanjutkan hidup saya," katanya.

Goodall berharap, kisahnya bakal mendorong orang untuk berpandangan lebih liberal tentang apa itu eutanasia sukarela.

"Semua orang di atas usia paruh baya seharusnya berhak untuk mengakhiri hidup mereka sebagaimana yang mereka kehendaki," tambahnya.

Eutanasia dilegalkan di Swiss pada 1940-an, dengan catatan dilakukan oleh seseorang yang sama sekali tidak tertarik akan kematian.

Goodall dilahirkan di London pada 1914, dan pindah ke Australia pada 1948.

Di Negeri "Kanguru" itu, dia menjadi dosen di Universitas Melbourne.

(kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profesor Usia 104 Tahun Ini Meninggal di Tengah Alunan Musik Beethoven"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved