LIGA CHAMPIONS
Dua Gol Blunder di Final Bikin Loris Karius Tak Bisa Tidur. Polisi Selidiki Ancaman Pembunuhan
Kiper Liverpool Loris Karius sudah minta maaf atas dua gol blunder yang dilakukannya saat final Liga Champions, Minggu
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, LIVERPOOL - Kiper Liverpool Loris Karius sudah minta maaf atas dua gol blunder yang dilakukannya saat final Liga Champions, Minggu (27/5/2018) dinihari WIB.
Akibat dua gol blunder itu, Liverpool kalah dan mengubur mimpi meraih gelar juara Liga Champions.
Usai pertandingan Karius tampak terpukul dan menyadari kesalahan yang dilakukannya.
Baca: WADUH! Ujicoba Lawan Thailand, Timnas Wanita Indonesia Dibantai dengan 13 Gol Tanpa Balas
Baca: Pesan Egy Maulana Vikri: Jangan Terlalu Berharap Pada Saya. Sepakbola Itu Permainan Tim
Baca: Bali United vs Persib, Seri. Penalti Ezechiel NDouassel Gagal. Pemain Saling Dorong di Akhir Laga
Ia menangis dan berjalan di hadapan pendukung Liverpool dan menunjukkan gestur minta maaf atas apa yang ia lakukan di laga final tersebut.
Cukup kah permintaan maaf itu?
Ternyata ada yang merasa sangat kecewa dengan kekalahan tersebut, hingga mengancam kiper berkebangsaan Jerman itu.
Karius bahkan menerima ancaman pembunuhan akibat penampilan buruknya itu.
Pesan ancaman pembunuhan itu muncul di media sosial.
Seperti dilansir dari DailyMail, pesan itu antara lain berbunyi : 'Aku akan membunuh pacarmu, aku akan membunuh pacarmu'.
Pengguna lain menulis: 'Putra-putranya pantas mati karena kanker', sementara penonton lain dengan malu mengatakan: 'Saya harap seluruh keluarga Anda mati'.
Akibat munculnya pesannya, polisi Liverpool kini tengah melakukan investigasi dan melakukan penyelidikan.
Karius sendiri mengungkapkan penyesalannya di akun resmi twitternya: Ia menulis tidak bisa tidur setelah partai final itu.
"Saya tidak bisa tidur sampai sekarang... Gambaran momen kemarin selalu terngiang-ngiang di dalam kepala saya lagi dan lagi... Saya meminta maaf dengan sungguh-sungguh kepada rekan setim, pendukung, dan kepada seluruh staff."
"Saya tahu saya telah mengacaukan segalanya dengan dua blunder sehingga hal itu membuat kalian kecewa. Saya ingin membalikkan waktu, namun saya tahu itu mustahil."
"Yang lebih parah adalah kami harus takluk di tangan Real Madrid dan kami semua telah berjuang untuk pertandingan itu dalam waktu yang lama."