Dokter Cantik Asal Palestina Tewas Ditembak Sniper Israel Saat Tolong Demonstran
Seorang relawan medis perempuan Palestina dilaporkan tewas ditembak oleh penembak jitu pasukan Israel di Jalur Gaza, Jumat (1/6/2018).
TRIBUNBATAM.id, GAZA - Seorang relawan medis perempuan Palestina dilaporkan tewas ditembak oleh penembak jitu pasukan Israel di Jalur Gaza, Jumat (1/6/2018).
Perempuan itu adalah Razan Al-Najar, relawan medis Palestina yang tewas setelah ditembak di bagian dadanya ketika berusaha menyelamatkan demonstran terluka di Jalur Gaza.
Reuters via Middle East Monitor memberitakan Sabtu (2/6/2018), Razan Al-Najar ditembak ketika berusaha menolong seorang demonstran yang terluka di Khan Younes.
Seorang saksi mata berkata, awalnya relawan berusia 21 tahun itu datang dengan seragam putih yang menandakan dia adalah petugas medis.
"Dia (Najar) telah mengangkat tangannya sehingga bisa terlihat oleh pasukan Israel, namun mereka tetap menembaknya," ujar saksi mata itu.
Najar menjadi korban tewas ke-119 dari pihak Palestina dalam demonstrasi yang terjadi sejak Rabu (30/5/2018) di Jalur Gaza.
Selain korban tewas, dilaporkan setidaknya 100 orang, termasuk empat paramedis, terluka dalam unjuk rasa yang terjadi Jumat (1/6/2018).
Kematian Najar membuat Menteri Kesehatan Palestina, Jawad Awwad, menyebut tindakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) masuk dalam kategori kejahatan perang.
"Aksi pasukan Israel merupakan bentuk pelanggaran langsung konvensi internasional," kecam Awwad seperti dilansir Russian Today.
Menteri Kehakiman Palestina, Ali Abu Diak mendesak agar Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengambil tindakan.
"Saya meminta ICC untuk mendokumentasikan kebrutalan Israel, dan menyeret mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang," kata Diak.
Juru bicara IDF tidak memberikan penjelasan atas insiden itu.
Namun sebelumnya, seorang perwira Israel berujar, pasukannya hanya menargetkan demonstran yang dianggap ancaman.
"Namun, terkadang peluru yang ditembakkan sniper (penembak runduk) kami memantul sehingga menghantam orang biasa," kata perwira anonim tersebut.