Keluarga Mendiang Model asal Belanda Ivana Smith yang Tewas di Malaysia Tawarkan Hadiah Rp700 Juta
Poster sayembara berhadiah tersebut sudah tersebar di dunia maya dan media massa di Belanda sejak kemarin.
TRIBUNBATAM.id- Keluarga Ivana Smit, model asal Belanda yang meninggal di Kualalumpur, Malaysia, mengumumkan sayembara dengan hadiah 50.000 dolar AS atau sekitar Rp 700 juta (kurs Rp14.000).
Hadiah tersebut ditujukan kepada siapa saya yang bisa memberikan informasi akurat yang mengarah pada terduga yang bertanggungjawab terhadap kematian Ivana yang dinilai keluarga tidak wajar.
Ivana tewas pada Desember 2017 lalu.
Dilansir dari FreeMalaysiaToday (FMT), Selasa (5/6/2018), poster sayembara berhadiah tersebut sudah tersebar di dunia maya dan media massa di Belanda sejak kemarin.
Dalam sebuah email kepada FMT, seorang juru bicara keluarga mengatakan hadiah itu akan dibagi rata jika ternyata yang memberikan informasi tepat lebih dari satu orang.
Baca: Model Belanda yang Jatuh dari Balkon di Malaysia Diduga Bukan Bunuh Diri: Dibunuh Sindikat?
Poster berhadiah sedang diedarkan di media Belanda.
“Kami ingin menekankan bahwa hadiah akan diberikan untuk informasi yang akurat terhadap orang-orang yang berperan dan bertanggung jawab atas kematian Ivana,"bunyi email dari juru bicara tersebut.
"Hadiah akan diberikan jika sudah terbukti," tambahnya.
Mayat Ivana ditemukan di balkon apartemen lantai enam di Persiaran Capsquare, di luar Jalan Dang Wangi, Kualalumpur pada 7 Desember tahun lalu.
Model berusia 19 tahun itu sebelumnya dikatakan berada di apartemen lantai 20 milik seorang pria Amerika dan istrinya Kazakh.
Polisi awalnya berasumsi bahwa dia telah jatuh dari sana.
Kemudian, polisi mengklasifikasikan kasus ini sebagai kematian mendadak sambil menunggu hasil pemeriksaan post-mortem dan patologi.

Namun, hasilnya belum diungkapkan kepada keluarga Ivana.
Tubuh Ivana disimpan di kamar mayat rumah sakit di Kualalumpur selama 21 hari sebelum dipulangkan ke Belanda.
Lalu, dia dikremasi di kota kelahirannya Roermond pada 30 Desember dengan acara yang besar dan mendapat liputan media massa secara luas.
Ahli patologi yang melakukan post mortem kedua mengatakan dia telah menemukan memar di lengan Ivana yang mungkin telah ditimbulkan sebelum kejatuhannya.
Dr Frank van der Goot menambahkan, bahwa perlawanan mungkin dilakukan korban sebelum dia jatuh dan meningga. (FMT)