Ehem! Dulu Musuh Bebuyutan, Kini Jadi Suami Istri dan Kompak Berhijrah Bersama! Siapa Mereka?
Mario pun masih tak menyangka bisa menikah dan membina rumah tangga dengan wanita yang dulu dianggapnya sebagai musuh bebuyutan
TRIBUNBATAM.ID-Pasangan artis Mario Irwinsyah dan Ratu Anandita kompak untuk berhijrah bersama.
Keputusan untuk berhijrah dituliskan oleh Mario melalui akun Instagramnya, Sabtu (23/6/2018).
Kini, ia dan istri pun sudah terlihat mengubah penampilannya menjadi lebih syari.
Baca: Inilah Hymne Pasukan Elite Kopassus yang Bikin Bulu Kuduk Merinding, Begini Liriknya!
Baca: Jangan Panik! Penyakit Asam Urat Dapat Diatasi Pakai 3 Ramuan Alami! Ini Rahasia Membuatnya!
Baca: Waspadalah! Inilah 3 Tanda Ginjal Anda Bermasalah Tapi Sering Anda Sepelekan!
Mario pun masih tak menyangka bisa menikah dan membina rumah tangga dengan wanita yang dulu dianggapnya sebagai musuh bebuyutan.
Kini pernikahan mereka telah dikaruniai satu anak sejak menikah pada 2015.
Mario pun mengungkapkan kisahnya melalui tulisan berikut:
Siapa sangka dulu musuh bebuyutan, sekarang malah jadi istri tercinta
Banyak yang bertanya kepada kami, gimana sih caranya kok bisa hijrah berdua?
Saya bingung jawabnya, jangankan menjawab itu, kami aja sampai detik ini masih amazed kenapa musuh bebuyutan fotonya bisa ada sebelahan di buku nikah
Memang itu atas izin Allah, tapi kami percaya "memantaskan diri" merupakan salah satu bentuk ikhtiar untuk bisa mendapatkan pertolongan Allah
InsyaAllah kita semua tau bahwasanya hidayah itu adalah kuasa Allah, tapi apakah kita pantas berlindung pada kalimat "gue belom dapet hidayah"?
Secara analogi, jika ada anak yang ingin minta dibelikan game console, apakah kita akan langsung membelikan?
(walaupun kita mampu)
belum tentu kan? Tentu sebagai orang tua kita punya pertimbangan sendiri apakah anak itu layak dibelikan console atau tidak
Tapi kalo si anak memutuskan untuk membantu setiap kegiatan orang tuanya, melakukan tugasnya dengan baik, dan meminta upah atas usahanya, lalu ditabung untuk membeli console,
tentu pertimbangan kita terhadap anak ini akan berbeda, karena dia sudah "memantaskan diri" untuk memiliki gadget tersebut, bahkan bisa jadi kita malah mengembalikan uang yg terpakai, jadi sang anak akan memiliki barang baru dan uang yg utuh
