Demi Miliki Kucing Jenis Ini, Seorang Direktur Keuangan Nekat Korupsi Rp 6,9 Miliar
Memiliki hobi adalah hal lumrah tapi jangan sampai hobi membuat kalap mata dan menjurus ke tindakan kriminal
TRIBUNBATAM.id - Prinsip "Jangan Asal Beli Kucing Dalam Karung" tampaknya dipakai betul Matthe Farrimond, seorang Direktur Keuangan asal Inggris.
Demi memuaskan hobinya memelihara kucing, Farrimond sampai melakukan korupsi di perusahaannya.
Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, sekitar Rp 6,9 miliar.
Tak sembarang kucing yang dibeli oleh Farrimond karena dia memang sangat hobi memelihara kucing.
Dia membeli beberapa pasang kucing dari golongan ras mahal dan memiliki sertifikat pedigree.
Baca: Suporter Korea Selatan Diarak Pendukung Meksiko di Rusia, Kedubes Korsel Digeruduk Ribuan Orang
Baca: Terungkap! Inilah 4 Penyebab Munculnya Buaya di Perairan Jakarta Versi Ahlinya!
Baca: Lagi Heboh di Kalangan PNS! Pemkab Bintan Bakal Terapkan Penggajian Tunggal: Uang Honor Hilang?
Satu ekor kucing jenis seperti itu saja bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Pria berusia 41 tahun yang berasal dari Buckshaw Village, Chorley, Inggris setidaknya mengumpulkan uang hasil korupsinya sebanyak 12 kali transaksi.
Semua dilakukan dengan mengambil uang dari perusahaan tempatnya bekerja bahkan dengan mengambil uang yang seharusnya digunakan sebagai uang sumbangan amal.
Posisinya sebagai direktur keuangan sanga memudahkan Farrimond menandatangi berbagai dokumen amal sekaligus menggelapkan dananya.
Kepolisian Manchester menjelaskan bahwa Farrimond dan pasangannya punya gaya hidup berlebihan yang tak mampu mereka penuhi dengan gaji pokoknya.
Selain membeli kucing-kucing mahal bersertifikat, Farrimond juga membeli mobil dan rumah mewah dengan uang curiannya itu.
Awalnya semua aksinya berjalan mulus hingga akhirnya seorang pekerja menemukan ada dua cek atas nama yayasan amal yang telah dicairkan ke rekening Farrimond.
Kini untuk menebus kesalahannya, Farrimond dituntut penjara selama empat tahun dan mengembalikan semua dana curiannya.
"Dia harunya memang malu karena telah korupsi. Tapi lebih malu lagi karena yang dia ambil adalah sebagian besar dana untuk amal," kata Kate Riley, salah satu penyidik untuk kasusnya.
Kasus Farrimond ini benar-benar bisa dijadikan pelajaran agar dalam hidup, pasak tak boleh lebih besar daripada tiang. (intisari)