MOTOGP

Jika Yamaha Masih Bobrok, Valentino Rossi Bisa Dipermalukan Dua Anak Asuhnya di MotoGP 2019

Pebalap utama Movistar Yamaha Valentino Rossi semakin galau dan frustasi dengan hasil yang diraihnya pada MotoGP 2018 ini

motogp.com
Valentino Rossi (kanan) dan anak asuhnya, Franco Morbidelli 

TRIBUNBATAM.id - Pebalap utama Movistar Yamaha Valentino Rossi semakin galau dan frustasi dengan hasil yang diraihnya pada MotoGP 2018 ini.

Meskipun saat ini masih berada di posisi kedua MotoGP 2018, namun posisi Valentino Rossi kian terancam oleh dua pebalap Ducati yang makin garang, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso.

Jarak antara Valentino Rossi dengan ke dua pesaingnya itu hanya terpaut 12 dan 13 poin saja, sementara masih ada delapan seri MotoGP 2018 yang tersisa.

Sementara defisit dengan pemimpin klasemen MotoGP 2018 Marc Marquez yang sudah meraup 201 semakin jauh, 59 poin setelah MotoGP Austria Minggu lalu.

Baca: MotoGP 2018 - Valentino Rossi Belum Pernah Menang, Yamaha Beber Penyebabnya

Baca: Duet Jorge Lorenzo- Marc Marquez di MotoGP 2019, Ini Reaksi Manajer MotoGP

Baca: Begini Aksi Konyol Pembalap MotoGP Setelah Dapat Sepatu dari Marc Marquez

Baca: MOTOGP 2018 - Posisi di Klasemen MotoGP Terancam Duo Ducati, Begini Reaksi Valentino Rossi

Sudah 21 seri Valentino Rossi puasa gelar sejak MotoGP Belanda 2017 lalu dan sampai hari ini, motor YZR-M1 yang ditungganginya masih juga tak kompetitif.

Dari 11 seri yang sudah dilakoninya, belumn ada tanda-tanda Yamaha bisa menyelesaikan biang masalah mereka, yakni faktor elektronik.

Performa Rossi selama ini lebih banyak diuntungkan oleh tiga hal.

Pertama, jika kondisi sirkuit lebih banyak tikungan, ketenangannya dalam mengendalikan motor atau karena faktor lawan yang celaka, terutama Lorenzo atau Dovizioso.

Sementara untuk bisa bersaing di barisan depan boleh dikatakan jauh panggang dari api.

Kabar terbaru, Yamaha datangkan ahli elektronik bernama Michele Gadda untuk mencoba mencari biang masalah Yamaha.

Gadda, menurut corsedimoto.com, adalah ahli elektronik yang berpengalaman di dua tim Superbike --Yamaha dan BMW-- dan pernah bekerja bersama mantan manajer teknik Rossi, Silvano Galbusera.

Michele Gadda (kanan). Foto: corsedimoto.com

Selain itu, lulusan Milan Polytechnic ini juga pernah bergabung bersama tim Ducati di MotoGP sebelum akhirnya kembali ke Superbike Yamaha tahun 2017.

Tentunya kita akan lihat hasil kinerja Gadda pada MotoGP Inggris yang akan berlangsung pada Minggu (26/8/2018) nanti.

Kendati demikian, Yamaha diperkirakan masih akan belum mampu bersaing di MotoGP 2019.

Hal ini diungkapkan oleh pengamat MotoGP Carlo Penat setelah melihat masalah Yamaha tidak hanya di sistem ECU. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved