1 Muharram 1440 Hijriah Beberapa Hari Lagi. Ini Puasa yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Satu dari beberapa anjuran yang ditujukan tiap bulan Muharram adalah melaksanakan Puasa Sunnah Muharram

Editor: Mairi Nandarson
ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id - Tahun 1439 Hijriyah segera usai dan akan masuk ke 1 Muharram 1440 Hijriyah.

Menurut kalender, Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H tahun ini akan jatuh pada 11 September 2018.

Satu dari beberapa anjuran yang ditujukan tiap bulan Muharram adalah melaksanakan Puasa Sunnah Muharram.

Puasa merupakan ibadah yang mulia di sisi Allah SWT. Dengan berpuasa seseorang dapat mengendalikan syahwat dan hawa nafsunya.

Tak hanya itu, puasa juga dapat membangkitkan rasa solidaritas kemanusiaan, serta manfaat lainnya yang sudah dimaklumi terkandung pada ibadah yang mulia ini.

Di bulan Muharram umat Muslim disunnahkan untuk melaksanakan puasa.

Catatan Tribunjogja.com melansir akun instagram indonesiabertauhidofficial, berikut penjelasan tentang puasa Muharram.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. Shahih dilihat dari jalur lainnya).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

An Nawawi -rahimahullah- menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 8/55)

Keutamaan puasa ‘Asyura sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Qotadah di atas. Puasa ‘Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.

Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertekad di akhir umurnya untuk melaksanakan puasa ‘Asyura tidak bersendirian, namun diikutsertakan dengan puasa pada hari sebelumnya (9 Muharram).

Tujuannya adalah untuk menyelisihi puasa ‘Asyura yang dilakukan oleh Ahlul Kitab.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved