Ketika Presiden Soekarno Kalut Saat Pasukan Tak Dikenal Mengepung Istana Merdeka
Hari itu, Jumat 11 Maret 1966 harusnya menjadi hari yang biasa-biasa saja di keseharian presiden pertama Indonesia, Soekarno.

TRIBUNBATAM.id - Hari itu, Jumat 11 Maret 1966 harusnya menjadi hari yang biasa-biasa saja di keseharian presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Hari itu juga Soekarno sedang memimpin rapat kabinet di Istana Merdeka.
Semua menteri dan kepala lembaga negara diwajibkan hadir dalam rapat untuk menentukan keputusan-keputusan strategis Indonesia kedepannya.
Baca: Ramalan Zodiak Minggu 9 September 2018 - Cancer, Scorpio, Pisces: Kesehatan Agak Terganggu
Baca: Ketika Presiden Soekarno Mengamuk di Gedung Putih Amerika Serikat : To Hell With Your Aid!
Baca: Inilah Sejarah Berdirinya Paspampres, Berawal Dari 8 Pemuda Yang Jadi Perisai Hidup Soekarno
Situasi saat itu memang sedang kacau setelah beberapa bulan sebelumnya terjadi peristiwa G30S PKI.
Dikutip dari Kompas.com, pagi seklai Soekarno meminta para menterinya untuk hadir di Istana Merdeka.
Alasannya jika siangan sedikit saja maka aksi unjuk rasa mahasiswa yang menolak Kabinet Dwikora bakal membuyarkan rapat.
Termasuk Soeharto yang kala itu menjadi Panglima Angkatan Darat diundang namun tak bisa hadir karena sakit.
Rapat dimulai pukul 9 pagi dan baru sepuluh menit berjalan, Brigjen Sabur yang merupakan komandan Cakrabirawa mengirimkan nota kepada Brigjen Amir Mahmud (Pangdam V Jaya) yang juga ikut rapat.
Nota itu berisi laporan jika ada pasukan liar (tak dikenal) berjumlah banyak mengepung Istana.
Amir Mahmud acuh akan nota tersebut.
-
Cerita Pelaku Sumpah Pemuda, Rumahnya Digeledah Gara-gara Pasang Bendera Merah Putih
-
Istri Ketujuh Soekarno Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Keuangan Presiden RI Pertama
-
Kisah Soeharto Dari Kedatangan Seorang Peramal, Hingga Meletus Peristiwa G30S/PKI
-
UNIK! Kantor Desa Ini Didesain Mirip Istana Negara yang Instagramable
-
Soekarno Mendadak Hentikan Pidato Pasca G30S/PKI Setelah Terima Selembar Nota. Isinya Mencekam