Tragedi WTC 11 September, Duka Bagi Amerika Serikat yang Dijadikan Ladang Bisnis Tentara Bayaran
Tepat 17 tahun lalu tepatnya 9 September 2001, empat pesawat sipil dibajak apa yang disebut CIA sebagai serangan teroris

Sasaran utama kala itu ialah Irak, di mana Saddam Hussein dituding mempunyai senjata kimia pemusnah massal dan mendukung terorisme.
Tudingan yang sampai saat ini tidak pernah terbukti.
Dirancanglah sebuah operasi militer 'Iraqi Freedom' dalam skala besar untuk menggebuk Saddam Hussein dan teroris yang katanya bersembunyi di Irak.
19 Maret 2003 Operation Iraqi Freedom dimulai hingga akhirnya Saddam Hussein kalah dan dihukum mati.
Namun di lain tempat ada yang menganggap tragedi 9/11 ialah awal dari bisnis menguntungkan jutaan dolar AS.
Blackwater USA lah yang melihat jika invasi Irak dan tragedi 9/11 adalah ladang bisnis menguntungkan.
Karena dengan adanya tragedi itu maka AS menyerang Irak.
Erik Prince selaku CEO Blackwater kemudian melakukan lobi-lobi penting ke Gedung Putih mengenai rencananya untuk mendukung kampanye War On Terror presiden Bush dengan caranya sendiri.
Dikutip dari Scahill : Blackwater, Erik yang seorang pensiunan Navy Seal menawarkan servis kontraktor keamanan alias tentara bayaran di Irak untuk mengawal berbagai fasilitas AS di sana.
Personil Blackwater (berpakaian sipil) sedang mengawal seorang pejabat penting AS di Irak
-
Panitia Surabaya Membara Sudah Ingatkan Penonton di Atas Viaduk Turun, Tapi Malah Acungkan Jempol
-
Tragedi 11 September 2001 Runtuhnya Menara WTC, Pesan Terakhir Korban Sangat Menyentuh
-
Deretan Foto 17 Tahun Serangan 11 September, Orang Berjatuhan dari Menara Kembar WTC AS
-
17 Tahun Serangan 11 September : Foto Ini Tunjukkan Betapa Mencekamnya Suasana Setelah Serangan
-
17 Tahun Tragedi 9/11 (11 September) - Ribuan Korban Hingga Kini Belum Teridentifikasi