Iseng Ganggu 6 Anjing Pemburu, Bocah Ini Dikejar dan Dikeroyok di Ladang Tebu. Begini Kondisinya!
Seorang bocah kelas 6 mengalami nasib tragis akibat dikeroyok 6 ekor anjing pemburu.
TRIBUNBATAM.id, MALANG - Seorang bocah kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah di Malang harus menahan luka pada bagian paha dan pantatnya usai digigit enam ekor anjing.
Kejadian tersebut bermula saat Aldo, sapaan akrabnya, sedang mencari sang ayah sepulang sekolah pada Kamis (20/9/2018) siang.
Dengan menggunakan sepeda angin, bocah asal Desa Gunung Ronggo, Kecamatan Tajinan, menyusuri desa untuk mencari sang ayah yang sedang mengantar jenazah ke tempat pemakaman umum setempat.
Saat perjalanan pulang dari makam, Aldo iseng menggoda enam ekor anjing yang dibawa warga yang ikut bertakziah.
Rupanya, enam anjing tersebut merupakan anjing yang dilatih untuk berburu musang dan hewan lainnya.
Saat sedang bermain, anjing-anjing tersebut mengejar Aldo.
Karena takut, Aldo segera mengayuh sepedanya menuju ladang tebu untuk menghindari anjing-anjing.
Meski sudah berusaha bersembunyi, keberadaan Aldo tercium oleh sekumpulan anjing dan langsung mengeroyoknya.
Baca: TRAGIS! Mobilnya Mogok dan Terbakar, Arianto Tewas Tertabrak Fortuner saat Cari Bensin
Baca: Saksi Baru hingga Panggilan Terakhir ke HP Korban Jadi Petunjuk Kasus Kematian Try Cyntia
Baca: Sebuah Granat Ditemukan Saat Warga Sedang Gali Tanah, Gegana Amankan ke Polsek Tanjungpinang
Akibatnya, Aldo mendapatkan beberapa luka bekas gigitan anjing di bagian paha dan pantatnya.
Mendengar teriakan Aldo dari ladang, warga setempat kemudian berusaha menolongnya.
Aldo kemudian diantar langsung menuju rumah sakit dan pada Kamis malam sudah diperbolehkan pulang.
"Memang ada penyerangan anjing kepada Aldo, beruntung langsung sigap ditolong dan dibawa ke RSSA, Kamis malam berhasil dipulangkan," terang Andi Agus Mardoko relawan Rescue Perindo, Jumat (21/9/2018).
Sementara itu, Camat Tajinan Prestiya Yunika mengungkapkan jika pihaknya sudah mengimbau kepada warga untuk tidak melepas anjing peliharaan mereka secara sembarangan.
Menurutnya hanya ada satu warga saja yang memelihara anjing.
"Info yang saya dapat sudah tidak ada anjing berkeliaran, tapi ini saya sudah menyuruh orang untuk memastikan hal tersebut. Ke depan saya harap kejadian serupa tidak terulang, dan warga harus saling mengingatkan," ujarnya.