VIRAL! Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi Tutup Wawancara Sepihak, Saat Ditanya Tewasnya Jakmania
Detik-detik Ketum PSSI Edy Rahmayadi Mengakhiri Wawancara secara Sepihak pada Program Kompas TV
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi tampil sebagai narasumber via telewicara di program televisi Kompas Petang, Kompas TV, Senin (24/9/2018).
Dalam program acara tersebut, Edy selaku Ketua Umum PSSI memberikan jawaban soal insiden suporter Persib yang mengeroyok pendukung Persija hingga mengakibatkan hilangnya nyawa.
Namun, pada wawancara melalui video tersebut, Edy Rahmayadi memutuskan mengakhiri percakapan secara sepihak.
Baca: Artis Stand Up Comedy Mudy Taylor Ditangkap Polisi, Ternyata Sudah 15 Tahun Konsumsi Sabu
Baca: Soal Sanksi Terkait Tewasnya Suporter Haringga Sirila, Manajer Persib Bandung Minta PSSI Bijak
Baca: Hasil Sidang Komdis PSSI, Persib Didenda Rp 110 Juta. Satu Pemain Kena Sanksi Larangan Tampil
Bahkan, hal ini ia lakukan saat pembawa acara, Aiman Witjakcono belum selesai memberikan pertanyaan.
Mulanya, Aiman bertanya terkait tersangka pengeroyokan pada Haringga, pendukung Persija yang tewas.
Ia menanyakan keterlibatan PSSI dalam melakukan pembinaan pada suporter.
"Saya ingin bertanya bahwa ada kurang lebih 8 tersangka yang ditangkap di Polrestabes Bandung, ada 2 di antaranya yang di bawah umur.
Sejauh mana PSSI melakukan pembinaan pada suporter bola, tidak hanya Persib, Persija, dll ada Persebaya, Arema Malang, dll.
Bagaimana kemudian PSSI melakukan pembinaan ini?," tanya Aiman.
Edy Rahmayadi pun menjawab jika pembinaan suporter bukan bagian dari PSSI melainkan kewajiban dari klub bola itu sendiri.

"Suporter dibina oleh klub-klubnya masing-masing.
Kita hanya melakukan imbuan-imbauan. Bahkan apabila suporter melakukan hal-hal yang berlebihan, PSSI sudah memberikan hukuman pada kesebelasan tersebut.
Itu sudah cukup dan dilakukan seluruh negara, saya tak perlu cerita panjang pada operator Kompas," jawab Edy.
Belum selesai Edy menjawab, Aiman pun memotong dengan mengatakan bahwa penjelasan Edy tersebut bukan ditujukan pada Kompas TV melainkan pada publik.
"Bukan pada Kompas pak tapi pada publik," sahut Aiman.