RATNA SARUMPAET DIANIAYA

Ratna Sarumpaet Kariernya dari Sutradara dan Aktivis, Kini Dipukuli Orang. Kenapa tak Lapor?

Aktivis Ratna Sarumpaet dikabarkan menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat.

Ratna Sarumpaet 

TRIBUNBATAM.id - Aktivis Ratna Sarumpaet dikabarkan menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat.

Kabar ini ramai jadi perbincangan di media sosial pada Selasa (2/10/2018) bersamaan dengan beredarnya foto dan pesan di Whatsapp. Koleganya pun ramai-ramai mengunggah foto-fotonya.

Akun Twitter Fadli Zon pada Selasa siang juga membagikan kondisi terkini Ratna pasca pemukulan. Isu pun berembus liar. Ratna sendiri belum memberikan keterangan langsung.

Hingga Selasa sore juga belum ada laporan yang diterima pihak kepolisian. Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menegaskan sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan Ratna Sarumpaet dianiaya.

Oleh karena tak ada laporan, Irman pun memerintahkan jajaran Polrestabes dan Polsek di bawahnya untuk memastikan penganiayaan yang dimaksud terjadi pada Ratna tersebut.

"Dari jajaran Satreskrim Polrestabes dan Polsek tidak ada laporan soal dugaan penganiayaan tersebut," tutur Irman di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Selasa (2/10).

Dikabarkan menjadi korban penganiayaan hingga babak belur di bagian wajah, kini baru orang-orang terdekat di politik yang bersuara. Benarkan terkait politik? Semua masih belum jelas.

Lalu siapakah sosok Ratna Sarumpaet? Berikut sederet faktanya yang dirangkum dari berbagai sumber!

1. Sutradara drama

Sempat belajar arsitektur di Universitas Kristen Indonesia, Ratna Sarumpaet justru lebih tertarik pada dunia seni drama. Wanita berusia 70 tahun ini lalu dikenal sebagai penulis naskah dan sutradara drama.

Pada 1974, Ibunda Atiqah Hasiholan ini mendirikan teater bernama Satu Merah Panggung.

Pementasannya kebanyakan berisi tentang masalah kemanusiaan dan menuntut keadilan. Salah satu pementasannya yang paling terkenal berjudul Marsinah Menggugat.

2. Penulis Skenario dan Sutradara Film

Selain drama, Ratna juga menggeluti dunia film. Ia mengawali debutnya sebagai sutradara pada tahun 1991, lewat serial televisi Rumah Untuk Mama, yang tayang di TVRI.

Lalu pada 2007, ia menyadur naskah drama Pelacur & Sang Presiden ke dalam skenario film berjudul Jamila dan Sang Presiden.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved