Panen Medali di China, Atlet Panjat Tebing Indonesia Persembahkan untuk Gempa Palu
Atlet panjat tebing Indonesia kembali berhasil mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia dengan memborong medali di kejuaraan internasional di China.
TRIBUNBATAM.id, HUAIAN - Atlet panjat tebing Indonesia kembali berhasil mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia dengan memborong medali di kejuaraan internasional di China.
Dua atlet panjat tebing nasional Indonesia mampu mengawinkan emas men’s speed dan women’s speed dalam ajang The Belt and Road International Climbing Master Tournament 2018 di Huaian, China.
Para atlet panjat tebing yang berhasil meraih medali emas di Asian Games 2018 ini mendapat undangan untuk mengikuti The Belt and Road International Climbing Master Tournament 2018 di Huaian, China.
Seperti dilansir Tribun Jabar dari rilis PP FPTI, medali emas ini dipersembahkan para atlet kepada para korban gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Dua emas ini diharapkan mampu menjadi pelipur lara atas bencana alam yang terjadi di daerah tersebut.
Medali emas men’s speed dipersembahkan oleh Pangeran Septo Wibowo dengan catatan waktu 6,33 detik di babak final.
Septo melawan Rukin Sergei dari Rusia yang fall saat final.
Peringkat ketiga diduduki Sabri yang menorehkan catatan waktu 6,28 detik.
Sabri melawan Muhammad Hinayah di perebutan juara tiga. Hinayah mencatatkan waktu 6,37 detik.
Sementara, di babak final nomor women’s speed, peraih dua emas Asian Games 2018, Aries Susanti Rahayu kembali menorehkan prestasi terbaiknya.
Di final, ia meraih emas dengan catatan waktu 7,93 detik, mengalahkan He Cuilian dari China dengan catatan waktu 8,86 detik.
Peringkat tiga diperebutkan oleh sesama atlet dari Indonesia, yakni Agustina Sari dan Nurul Iqamah.
Agustina menang setelah menorehkan catatan waktu 6,28 detik berbanding 11, 21 detik.
Pelatih speed Indonesia Hendra Basir mengatakan, atlet yang berangkat ke China untuk mengikuti kompetisi ini berjumlah 11 orang, terdiri dari putra dan putri.
Mereka adalah Aspar Jaelolo, Alfian M Fajri, Sabri, Muhammad Hinayah, Veddriq Leonardo, Pangeran Septo Wibowo, Puji Lestari, Aries Susanti Rahayu, Rajiah Sallsabillah, Agustina Sari, dan Nurul Iqamah.