Sehari Sebelum Diculik & Dibunuh Solihin Masih Sekolah, Ini Kata Guru dan Teman Korban

M Solihin merupakan korban penculikan sekaligus pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat di sungai Blumai.

TRIBUNMEDAN
Jasad Solihin dalam keadaan tangan dan kaki terikat ditemukan di pinggir Sungai Blumai Dusun Bintang Meriah Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Minggu (14/10/2018). Kondisi terikatnya jasad Solihin sama seperti jasad ayahnya Muhajir yang ditemukan lebih dahulu. Kini hanya Suniati, istri Muhajir yang belum ditemukan keberadaannya. 

TRIBUNBATAM.id, LUBUKPAKAM - Setelah mayat M Solihin (12) ditemukan di tepi sungai akibat dibunuh, puluhan siswa-siswi SMP Negeri 2 Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang datang rumah duka yang berada di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Senin, (15/10/2018).

M Solihin merupakan korban penculikan sekaligus pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat di sungai Blumai Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Deliserdang.

Teman-teman M Solihin mengaku sangat kehilangan atas kepergiannya. Disebut selama ini M Solihin dikenal sebagai anak yang cukup baik.

"Kami taunya dari Facebook. Terakhir dia datang ke sekolah hari Senin lalu. Hari Selasanya dia sudah tidak masuk lagi. Kalau di sekolah kami cerita main bola. Enggak pernah cerita-cerita keluarga," kata Juandira teman sebangku M Solihin.

Kedatangan siswa-siswi SMP di rumah duka ini didampingi oleh beberapa orang guru. Termasuk di antaranya guru matematika, Sarintan. Disebut kalau M Solihin duduk dikelas VII.

Baca: Kaki dan Tangan Diikat, Simak 4 Fakta Penemuan Mayat Korban Penculikan & Pembunuhan Satu Keluarga

Baca: Jadi Korban Penculikan Bersama Keluarganya, Begini Kondisi Mayat Bocah 12 Tahun Ini Saat Ditemukan

Baca: VIRAL! Pakai Jas dan Dasi Saat Jualan Tahu Keliling, Omzet Pemuda Ini Meroket Diserbu Kaum Hawa

Baca: Rental Mobil dan Pergi ke Masjid, Pria Ini Kepergok Gasak Uang dalam Kotak Amal. Begini Nasibnya

"Hari Senin dia masih ikut ujian mid semester di sekolah. Kami ya tidak nyangka juga bisa seperti ini kejadiannya. Anaknya ya baik lah. Baru tau kemarin lah kami kalau dia tewas dibunuh. Pertama cuma taunya dia diculik saja. Anak-anak ini lah yang bilang pertama kali dia meninggal karena melihat dari handphone," kata Sarintan yang juga merupakan Humas SMP Negeri 2 Tanjung Morawa.

Karena jasad M Solihin masih berada di rumah sakit Bhayangkara untuk proses otopsi dan pengambilan sidik jari, para guru dan teman-teman M Solihin ini pun menunggu kedatangan jenazah di rumah kakaknya yang tidak jauh dari rumah M Solihin. Mereka saat itu pun menyalami kakak M Solihin.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan atas kasus ini. Penemuan jasad M Solihin ini merupakan penemuan mayat yang kedua kalinya.

Beberapa waktu lalu jasad bapaknya, Muhajir yang terlebih dahulu di temukan warga tepatnya di sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir. Hingga saat ini tinggal ibu M Solihin, Suniati yang belum diketahui keberadaannya.

Mereka meninggalkan rumah sejak Selasa lalu. Meski rumahnya kawasan padat penduduk tidak ada yang mengetahui siapa yang membawa keluarga Muhajir dari rumahnya. (*)

*Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Solihin Terakhir Masuk Sekolah saat Mengikuti Ulangan Tengah Semester

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved