Presiden Jokowi Tegur Menteri Kesehatan: Kebangetan, Urusan Utang Rumah Sakit Sampai ke Presiden

Teguran disampaikan Jokowi saat membuka Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) di Jakarta, Rabu (17/10/2018)

Editor: Mairi Nandarson
(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)
Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Pleno Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018). 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegur Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Direktur Utama BPJS Fahmi Idris.

Teguran disampaikan Jokowi saat membuka Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Jokowi heran karena ia harus turun tangan langsung untuk menyelesaikan defisit yang melanda BPJS Kesehatan.

Baca: Inovasi Tabila Jadi Andalan Kepri Bersaing di TTG Tingkat Nasional di Bali

Baca: Link Live Streaming PS Tira vs PSIS Semarang, Kick Off Jam 15.30 WIB: Menjauhi Jurang Degradasi

Baca: Hujan Sebentar, Jalan Depan Dataran Engku Puteri Tergenang Air

Baca: Dulu Papanya Sempat Larang Jadi Artis, Marion Jola Cuma Katakan 6 Kata untuk Meyakinkan

Padahal, menurut dia, masalah defisit ini harusnya bisa selesai di tingkat kementerian.

"Mestinya sudah rampunglah di (tingkat) Menkes, di dirut BPJS. Urusan pembayaran utang RS sampai Presiden. Ini kebangetan sebetulnya," kata Jokowi.

"Kalau tahun depan masih diulang kebangetan," tambahnya.

Jokowi mengatakan, sekitar sebulan lalu ia sudah memutuskan untuk menambah anggaran BPJS sebesar Rp 4,9 triliun lewat APBN.

Namun, dana talangan itu masih belum cukup untuk menutup defisit. Presiden mengaku heran dengan kondisi itu.

"Ini masih kurang lagi. 'Pak masih kurang, kebutuhan bukan Rp 4,9 T', lah kok enak banget ini, kalau kurang minta, kalau kurang minta," kata Jokowi.

Jokowi meminta BPJS untuk segera memperbaiki sistem manajemen yang ada.

Jika sistem telah diperbaiki, Jokowi meyakini BPJS bisa terhindar dari defisit keuangan.

"Saya sering marahi Pak Dirut BPJS, tapi dalam hati, saya enggak bisa keluarkan, ini manajemen negara sebesar kita enggak mudah. Artinya Dirut BPJS ngurus berapa ribu RS. Tapi sekali lagi, kalau membangun sistemnya benar, ini gampang," kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menekankan kepada dirut rumah sakit yang hadir bahwa ia selalu mengecek langsung sistem jaminan kesehatan.

Bahkan, saat kunjungan ke daerah, Jokowi mengatakan kerap mendadak mendatangi rumah sakit tanpa memberitahu protokoler.

"Saya memang seperti itu. Saya mau kontrol mau cek. Dan suaranya, 'Pak ini utang kita sudah puluhan miliar belum dibayar (BPJS)'. Ngerti saya, jadi Pak Dirut RS enggak usah bicara banyak di media, saya sudah ngerti," kata Jokowi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Urusan Utang Rumah Sakit Sampai ke Presiden, Kebangetan!" 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved