BAZAR SEMBAKO - Satu Paket Rp 50 Ribu, Warga Sungai Harapan Bawa Pulang Beras, Minyak Goreng & Gula

TRIBUNBATAM.id,BATAM - Warga Sungai Harapan berbondong-bondong mengambil sembako di belakang Gor lapangan bola Sungai Harapan Sekupang.

Ribuan masyarakat terlihat antri panjang menukarkan kupon Bazar sembako. Satu persatu warga yang antri dilayani petugas yang memberikan sembako dari atas truk sembako yang ada.

"Sabar ya bu, antrinya jangan berdesakan, pasti akan kebagian semua," kata petugas, Selasa (6/11/2018).

Hikmah, salah satu warga yang sudah menerima sembako mengaku sangat terbantu dengan bantuan bazar sembako dari pemerintah Kota Batam.

Baca: Kuota Pemohon Paspor Bakal Ditambah 2 Kali Lipat, Ini Rencana Imigrasi Batam Untuk Mewujudkannya

Baca: Kenapa Warga Batam Sulit Urus Paspor? Begini Jawaban Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Batam

Baca: Bantu Korban Puting Beliung Pulau Pecong, Kapolresta Barelang Serahkan Bantuan Bahan Bangunan

Baca: Elpiji 3 Kg di Botania Langka, Ada Warga Terpaksa Masak Pakai Minyak Tanah

Karena dengan uang Rp 50 ribu, beberapa kebutuhan sembako mulai beras, gula dan minyak goreng bisa didapatkan.

Sebab, jika belanja di pasar akan menguras kantong untuk belanja lebih dari Rp 50 ribu jika membeli tiga jenis sembako tersebut.

"Saya sebagai warga sungai harapan merasa sangat terbantu, dan ini sembako yang kedua kalinya saya terima dalam tahun ini,"ungkapnya.

Di tempat yang sama, Lurah Sungai Harapan, Zulsafli memberitahu, bahwa bazar sembako yang dibagikan Pemerintah Kota Batam di tahun 2018 saat ini adalah yang kedua kalinya.

"Pembagian bazar Sembako di kelurahan Sungai Harapan ini sudah putaran yang kedua dalam tahun ini, dan tahun depan direncanakan akan diadakan kembali oleh Pemko Batam,"terangnya.

Zulsafli melanjutkan, adapun bazar sembako yang dibagikan kepada warga Sungai Harapan ada 1.000 paket sembako.

"Dengan harga Rp 50 ribu yaitu beras 5 kilogram, minyak goreng 2 liter dan gula 1 kilogram," ungkapnya.

Dia juga menambahkan, warga yang mendapatkan kupon bazar sembako ini sebelumnya sudah di data tahun 2017 dan di usulkan tahun 2018 dari setempat RT/RW setempat.

"Namun RT/RW setempat juga melakukan pendataan kembali apabila ingin diajukan tahun 2019 nanti," jelasnya. (*)