Rocky Gerung Dicekal di ILC TV One? Begini Penjelasan Karni Ilyas
Front Man Indonesia Lawyers Club (ILC) TvOne Karni Ilyas mengakui adanya tudingan mencekal Rocky Gerung untuk tampil.
TRIBUNBATAM.id - Front Man Indonesia Lawyers Club (ILC) TvOne Karni Ilyas mengakui adanya tudingan mencekal Rocky Gerung untuk tampil. Hal ini dikatakan Karni Ilyas saat memandu acara ILC, Selasa (10/7/2018) malam.
Mulanya, ia memberikan kesempatan pada pengamat politik Rocky Gerung untuk mengutarakan pendapatnya soal tema yang diangkat ILC 'Tampang Boyolali Vs Sontoloyo'. "Sekarang giliran pengamat politik, Rocky Gerung," ujar Karni Ilyas.
"Banyak orang yang merindukan anda, malah banyak yang menuduh saya mencekal Rocky Gerung, padahal Rocky Gerung yang naik gunung melulu," tambahnya.
Perkataan dari Karni Ilyas pun disambut gelak tawa narasumber yang lain.
Menjawab perkataan dari Karni Ilyas, Rocky Gerung membenarkan pernyataan pembawa acara program ILC tersebut. "Iya benar, oleh sebab itu jangan sebut saya pengamat politik, karena pekerjaan saya naik gunung," jawab Rocky Gerung.
Baca: Intip Drama Korea Mama Fairy and the Woodcutter yang Raih Rating Menjanjikan
Baca: Ramalan Zodiak (Horoskop) 7 November 2018, Aries Romantis, Sagitarius Bisnis Lagi Meningkat
Baca: Kalahkan Myanmar, Malaysia Bantu Timnas Futsal Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF Futsal 2018?
"Mengamati politik itu sampingan aja," tambahnya.
Mendengar jawaban dari Rocky Gerung, Karni Ilyas melempar tawa dan meralat perkataannya.
"Kalau gitu ada, Rocky Gerung pengamat gunung," kata Karni.
Permbahasan pun berlanjut.
Rocky kemudian menanyakan persoalan yang ia tanyakan padanya.
"Apa soalnya?," tanya Rocky.
"Anda sudah dengar soalnya dari tadi, tentang Tampang Boyolali Vs Sontoloyo," jawab Karni.
"Saya gak dapat poinnya, gini terus semacam," ujar Rocky tak melanjutkan jawabannya.
"Secara politik apakah ini biasa, atau apa pengaruhnya ini terhadap elektabilitas, terhadap koalisi-koalisi dan calon-calonnya," tanya Karni kembali.
Rocky selaku pengamat politik memberikan jawaban bahwa ujaran-ujaran tersebut menjadi normal di tahun politik seperti ini.