Siapkan Bensin dan Martil, Simak 4 Fakta Kasus Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Medan
Seorang pria di Sumatera Utara, Sudirman alias Pai (35) dibakar hidup-hidup di kawasan Pasar 9 Tembung, Deliserdang, Jumat (23/11/2018)
TRIBUNBATAM.id - Seorang pria di Sumatera Utara, Sudirman alias Pai (35) dibakar hidup-hidup di kawasan Pasar 9 Tembung, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (23/11/2018).
Akibat insiden nahas tersebut, Sudirman mengalami luka bakar begitu parah yakni mencapai 80 persen.
Berikut sejumlah fakta yang berhasil dirangkun terkait Melansir dari Tribun Medan, berikut TribunJabar.id rangkum fakta-fakta pria dibakar hidup-hidup di pasar:
1. Kronologi
Dijelaskan Panitreskrim Polsek Percut Seituan, Ipda Supriyadi, kronologi Sudirman dibakar hidup-hidup bermula ketika pelaku mencari korban sambil membawa bensin.
Selain itu, pelaku juga membawa martil yang telah disiapkan sebelumnya.
Baca: 7 Fakta Dibalik Aksi Suami Jual Istri dan Adik Ipar di Batam. Penyakit Aneh hingga Jadi Penghulu
Baca: Ayah Banting Anak Kandung hingga Tewas, Saksi Sebut Pelaku Mirip Orang Kerasukan. Ini Kronologinya
Baca: Bisikan Ghoib hingga Ejekan Pacar, Simak Pengakuan 3 Pria yang Nekat Potong Alat Kelaminnya Sendiri
Baca: Seorang Bayi Dibanting Ayah Kandungnya ke Lantai Hingga Tewas Setelah Direbut dari Dekapan Ibunya
"Informasi yang kita dapatkan, si pelaku ini mencari si korban dan ada saksi yang menanyakan mengapa pelaku datang mencari korban dengan membawa bensin dan martil,” kata Supriyadi.
"Pelaku menjawab bahwa itu untuk mematikan si korban," tambahnya.
2. Korban Alami Luka Parah
Sudirman mengalami luka bakar sangat parah di sekujur tubuhnya.
Diketahui, luka bakar korban mencapai 80 persen dan kini tengah mendapat perawatan di rumah sakit.
“ Kondisi korban hampir sekujur tubuhnya tetapi kita belum memastikan bagaimana kondisinya. Dokter yang bisa memastikannya dan pihak kepolisian hanya bisa untuk proses penyelidikannya," ujar Supriyadi.
3. Dugaan Motif Pelaku
Supriyadi menjelaskan, motif pelaku membakar Sudirman hidup-hidup diduga karena sakit hati.
“Motif sementara yang kita dapatkan bahwa diduga pelaku sakit hati dengan korban dan sengaja mencari korban untuk membalas dendam,” kata Supriadi.