Curiga Kerap Lihat Bongkar Muat di Laut, KRI Kalmapur Amankan Kapal Asing Berisi 10 WNA dan 1 WNI
Kapal Patroli KRI Kalmapur milik Guskamla Koarmada 1 mengamankan satu kapal asing MV An Kang di kawasan perairan Indonesia, Rabu (21/11/2018) kemarin
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kapal Patroli KRI Kalmapur milik Guskamla Koarmada 1 mengamankan satu kapal asing MV An Kang di kawasan perairan Indonesia, Rabu (21/11/2018) kemarin.
Dalam penangkapan tersebut, anggota Guskamla mengamankan 11 orang dan 10 di antaranya Warga Negara Asing.
Komandan Guskamla Koarmada 1 Laksamana Pertama Dafit Santoso dalam Ekspose di kantor Lanal Batam, Senin (26/11/2018) siang mengatakan, penangkapan ini bermula dari kecurigaan anggota patroli yang selalu melihat kegiatan bongkar muat di perairan Indonesia.
"Kecurigaan awal kita karena adanya aktifitas bongkar muat. Seharusnya bongkar muat itu dilakukan di pelabuhan, bukan di perairan," sebut Dafit.
Baca: PENTING! Ingat 3 Hal Ini Agar Uang Tak Jadi Sumber Pertengkaran dengan Pasangan
Baca: BP Batam Dukung Tanjung Uma Berpelangi Untuk Jaring Wisatawan Kunjungi Batam
Baca: Hasil Lengkap, Klasemen dan Top Skor Liga 1 2018. Calon Juara Tinggal PSM Makassar dan Persija
Baca: INFO CPNS 2018 - Jadwal CAT BKN Tes SKB Dimulai 4 Desember 2018, Peserta Tes Tunggu Hasil SKD Keluar
Apalagi, selama ini aktifitas bongkar muat di titik yang sama sering kali terlihat. Tak heran, tim Patroli Guskamla kemudian melakukan pengintaian.
"Saat itu kapal MV An Kang merapat ke Kapal MV Pu Tuo San, setelah kita amati, ternyata mereka melakukan bongkar muat," sebut Dafit.
Saat pemeriksaan kapal MV An Kang, kemudian kapal MV Pu Tuo San melarikan diri. Lalu kapal MV An Kang dibawa ke mako Lanal Batam.
"Dari hasil pemeriksaan semtae, ada beberapa barang yang di Drop kesana. Menurut nahkodanya, ia hanya diperintahkan saja oleh pihak managemen," sebut Dafit.
Sementa itu ABK kapal berjumlah 11 orang. Mereka diantaranya satu warga negara korea, satu Georgia, China, Lima myanmar dan 1 Indonesia.
"Mereka ini akan kita serahkb ke Imigrasi untuk proses selanjutnya," tegasnya. (koe)