Baku Tembak Tentara India dan Militan Kashmir Kacau, Warga Sipil Pasang Badan. 11 orang Tewas

Baku tembak antara militer India dengan pemberontak Kashmir menjadi tak terkendali karena warga sipil pasang badan untuk melindungi para pemberontak

EPA
Ribuan warga kashmir turun ke jalan, memprotes baku tembak tentara India yang menewaskan 11 orang, Sabtu (15/12/2018), tujuh di antaranya warga sipil 

TRIBUNBATAM.id, SRINAGAR - Baku tembak antara militer India dengan pemberontak Kashmir menjadi tak terkendali karena warga sipil pasang badan untuk melindungi para pemberontak, Sabtu (15/12/2018).

Tujuh warga sipil tewas dalam baku tembak tersebut ketika ratusan warga bergerak menyerang tentara India yang mengejar para pemberontak Kasmir.

Pertempuran meletus segera setelah pasukan India mengepung sebuah rumah di daerah selatan Pulwama di Kashmir, yang diyakini menjadi tempat persembunyian para pemberontak, kata seorang perwira polisi seperti dilansir kantor Berita AFP.

Tiga militan bersenjata, termasuk seorang mantan tentara yang bergabung dengan para pemberontak, melompat keluar dari rumah ke sebuah kebun tersebut untuk melawan tentara.

Prajurit desersi tersebut tewasw dalam pertempuran.

Pertempuran itu juga menyebabkan seorang tentara India,, kata perwira polisi senior Swayam Prakash Pani.

Saat baku tembak berlangsung, ratusan warga desa tumpah ruah ke jalan, dalam cuaca dingin dan berbaris menuju kebun.

Pasukan India berjaga-jaga usai bentrok berdarah di kashmir, Sabtu

Mereka meneriakkan slogan-slogan mendukung para militan dan melemparkan batu ke arah pasukan, menurut saksi mata.

"Itu adalah kekacauan. Enam pemrotes tewas karena ditembak oleh tentara," kata seorang perwira polisi yang tidak menyebutkan namanya.

Para pejabat rumah sakit mengatakan, pria ketujuh meninggal di rumah sakitt akibat luka tembak.

Tutal 11 orang tewas, tiga dari pemberontak, satu prajurit India dan selebihnya adalah warga sipil. Selain itu, puluhan warga juga terluka dalam bentrokan tak terkendali tersebut.

Pihak berwenang langsungmengacak layanan Internet di wilayah bergolak Kashmir, termasuk di kota utama, Srinagar agar video-video bentrokan tidak menyebar di media sosial.

Sejumlah besar siswa bergabung dengan warga di Srinagar dan kota Sopore, barat laut Kashmir, memprotes aksi brutal tentara tersebut.

Pemberontak juga menyerukan pemogokan umum selama tiga hari untuk memprotes penembakan tersebut dan menyerukan aksi demonstrasi mulai Senin (17/12/2018) ke markas militer Indiaq di Srinagar.

Mirwaiz Umar Farooq, anggota senior dari kelompok Kepemimpinan Perlawanan Bersama, turun ke Twitter untuk melampiaskan kemarahan pada tindakan pemerintah, mengatakan pasukan India harus "membunuh kita semua pada satu waktu daripada membunuh kita setiap hari".

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved