Pesawat Antonov, Raksasa Buatan Uni Soviet Ini Akan Dihidupkan Lagi Oleh China. Ini Ambisinya!
Pesawat Antonov An-225 berusia 30 tahun dan baru-baru ini melalui proses peremajaan agar bisa tahan digunakan 20 tahun mendatang.
Pesawat Antonov, Raksasa Buatan Uni Soviet Ini Akan Dihidupkan Lagi Oleh China. Ini Ambisinya!
TRIBUNBATAM.id - Pesawat Antonov pernah sangat terkenal di masa lampau. Namun, 'burung raksasa' tersebut saat ini sedang 'tidur' di pangkalan udara era Uni Soviet di pinggiran Kota Kiev, Ukraina.
Pesawat Antonov An-225 dirancang dan diproduksi pada era 1980-an, An-225 meraih predikat sebagai pesawat terbesar yang pernah mengangkasa di dunia.
Sedemikian besarnya, panjang tubuh pesawat raksasa itu melampaui jarak penerbangan pesawat pertama ciptaan Wright Bersaudara.
Kini, Pesawat Antonov An-225 berusia 30 tahun dan baru-baru ini melalui proses peremajaan agar bisa tahan digunakan 20 tahun mendatang.
Baca: INFO CUACA BMKG - Waspadalah! Hari Ini Wilayah Batam Diprediksi Dilanda Hujan Disertai Petir
Baca: Tak Pernah Kalah di Seria A, Cristiano Ronaldo Sebut 2 Tim yang Tak Boleh Kalahkan Juventus
Baca: BERITA PERSIB - Akun Instagram Wesley Sneijder Mendadak Diserbu Pendukung Persib Bandung
Baca: BREAKINGNEWS - Gempa Terjadi di Wonosobo dan Pesisir Selatan Jumat 14 Desember 2018
Meski demikian, pesawat tersebut jarang mengudara lagi.
Di pangkalan udara Gostomel itulah, 'burung besi' itu tidur nyenyak, walau sesekali dibangunkan oleh para kru yang merawat.
Pesawat raksasa itu jarang mengangkasa lantaran permintaan penggunaannya sedikit sekali dan biaya operasionalnya sangat mahal.
Untuk sekali terbang selama satu jam, penggunanya harus merogoh kocek sekitar US$30.000 atau hampir Rp400 juta.
Sepanjang 2016, pesawat berjuluk 'Mriya' ('Mimpi' dalam bahasa Indonesia), hanya bekerja selama tiga bulan dalam dua misi.
Sembilan bulan sisanya, 'Mriya' tidur dan bermimpi.

Ternyata, Pesawat Antonov An-225 awalnya dirancang sebagai pengangkut pesawat ulang-alik Buran milik Uni Soviet.
Setelah Uni Soviet bubar, Pesawat Antonov An-225 terpaksa mencari misi lainnya sebagai pesawat kargo, kata Alexander Galunenko, orang pertama yang menerbangkan An-225.
"Ketika Uni Soviet bubar, program antariksa dihentikan dan pembiayaan ditutup. Kebutuhan untuk menggunakan (An-225) pun tidak ada lagi," ujar Galunenko.
Sebagai pilot penguji pesawat-pesawat Uni Soviet, Galunenko pertama kali menerbangkan Pesawat Antonov An-225 pada 21 Desember 1988.