Dua Tahun Defisit, Kini BP Batam Capai Surplus Rp 268,97 Miliar. Ini yang Dilakukan Lukita
"Ini hal yang menggembirakan. Belanja bisa dikendalikan, penerimaan bisa ditingkatkan," kata Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo dalam konferensi p
Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sepanjang 2018, telah banyak capaian indikator kinerja utama (IKU) yang diperoleh Badan Pengusahaan (BP) Batam di kepemimpinan Lukita Dinarsyah Tuwo.
Salah satu hal yang menggembirakan, BP Batam mencapai surplus sebesar Rp 268,97 miliar atau sekitar Rp 269 miliar.
Angka ini perhitungan hingga 25 Desember lalu. Sehingga saldo kas BP Batam saat ini sebesar Rp 711 miliar. Atau terdapat peningkatan sebesar 60,86 persen dari saldo awal kas tahun 2018 sebesar Rp 442 miliar. Selanjutnya surplus itu akan menjadi tabungan BP Batam untuk kedepannya.
"Ini hal yang menggembirakan. Belanja bisa dikendalikan, penerimaan bisa ditingkatkan," kata Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo dalam konferensi persnya, Rabu (26/12/2018).
Jika melihat dua tahun lalu, pada 2016 dan 2017, keuangan di BP Batam mengalami defisit. Makanya pada 2018, BP Batam mencanangkan agar saldo kasnya bisa ditingkatkan dengan cara mengontrol belanja.
"Tahun ini memang agak dikontrol belanjanya karena defisit yang terus-menerus dan mengganggu saldo. Selanjutnya, saldo kas yang ada saat ini kita siapkan untuk jadi cadangan, kalau ada hal-hal yang emergency," ujarnya.
Baca: Nilai Transfer Esteban Vizcarra Jadi Rp 2,1 M usai Dikaitkan dengan Skuad Persib 2019
Baca: Tragis! Ibu Dipenjara, Gadis Ini Disekap 6 Tahun Sampai Lahirkan Tiga Bayi dari Penculik dan Anaknya
Baca: Usai Dilantik, Anggota Satpol PP Karimun Ini Dapat Hadiah Bersihkan Pantai
Baca: Gunakan Kartu KIS, Operasi Pasang Ring di Jantung dan Telinga Tanpa Biaya. Ini Pengakuan Safari
Lukita berharap, dengan saldo yang ada saat ini BP Batam bisa membangun lebih banyak lagi pada tahun depan. Terlepas dari siapapun yang akan menjadi Kepala BP Batam selanjutnya.
"2019 kami mendorong pembangunan yang menjadi tanggungjawab BP Batam bisa dilakukan lebih banyak lagi," kata Lukita.
Hal menggembirakan lainnya juga datang dari sisi penerimaan. Pertumbuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun ini naik signifikan dibanding tahun lalu. 2017 lalu capaian realisasi PNBP BP Batam sebesar Rp 974,09 juta.
Tahun ini PNBP-nya ditargetkan sebesar Rp 1.217,73 miliar, dan hingga 25 Desember lalu, realisasinya sebesar Rp 1.227,98 miliar. Ada kenaikan sebesar 25,97 persen dari 2017 atau 100,84 persen dari target 2018.
"Kenaikan ini diperoleh, padahal kita menurunkan tarif UWT (uang wajib tahunan) dan jasa kepelabuhanan. Ini hasil usaha kerja keras dari unit-unit di BP Batam. Meskipun tarif diturunkan, volume dari sisi IPH (izin peralihan hak), pendapatan dari pelabuhan, naik," ujar mantan Sekretaris Menko Perekonomian RI ini.
Pertumbuhan ekonomi di Batam secara keseluruhan juga mengalami peningkatan. Tahun ini ditargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen. Pada kwartal III tahun ini, pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 4,24 persen.
"Kita harapkan pada kwartal IV bisa naik 4,3 sampai 4,5 persen untuk angka pertumbuhan ekonomi," kata Lukita.
Sementara itu, untuk realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA), dari target sebesar 500 juta US dolar pada 2018, hingga Juli lalu terealisasi sebesar 391,8 juta US dolar. Atau sebesar 78,3 persen.
"Ini baru realisasi hingga Juli 2018, belum Desember. Sejak OSS (online single submission) berlaku, kami memang kesulitan untuk mengakses dari centernya. Kami sedang meminta, darimana saja yang ingin menyatakan melakukan investasi di Batam," ujarnya.
Selanjutnya, untuk penyusunan laporan keuangan yang akuntabel opini laporan keuangan, BP Batam juga mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Begitu juga dari sisi keterbukaan informasi publik dengan indikator pencapaian kepuasan informasi publik. BP Batam meraih peringkat 2 nasional.
Sedangkan untuk pencapaian stakeholder terhadap pelayanan publik, dari target skala 4 (predikat baik) pada 2018, saat ini masih dalam proses. Termasuk untuk pengembangan sistem informasi BLU (badan layanan umum) dengan indikator persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan BLU, dari target 100 persen, saat ini masih dalam proses.(wie)
