Kecewa Terhadap BMKG, Ifan Seventeen : Mestinya Ada Peringatan Dini dari BMKG
Vokalis grup band Seventeen, Riefian Fajarsyah atau yang biasa disapa Ifan, menyatakan kekecewaannya terhadap BMKG terkait tsunami Banten.
TRIBUNBATAM.id, PONOROGO - Vokalis grup band Seventeen, Riefian Fajarsyah atau yang biasa disapa Ifan, menyatakan kekecewaannya terhadap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG).
Pasalnya, tidak ada peringatan dini apapun sebelum kejadian tsunami menyapu Anyer, Banten, beberapa waktu lalu.
"Semestinya peringatan itu disampaikan BMKG sejak dini. Itu yang kami sesalkan," ujar Ifan saat ditemui Kompas.com di kediaman mendiang istrinya, Dylan Sahara Puteri, di Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (28/12/2018) malam.
Ifan berada di kediaman keluarga almarhumah Dylan untuk mengikuti serangkaian doa tujuh hari meninggalnya istrinya akibat diterjang tsunami di Anyer.
Baca: Rela Nabung 10 Tahun, Wanita Ini Bawa Sekarung Uang Pecahan Rp 2.000 Untuk Beli Motor
Baca: Mengadu Diperkosa Atasan 4 Kali, Wanita Ini Justru Terima Surat Pemecatan
Baca: TERUNGKAP! Bukan Persib Bandung, Inilah Klub Impian Wesley Sneijder Untuk Merumput Musim 2019
Baca: Keluar Batu saat Kencing,Ternyata 56 Batu Bersarang di Ginjal Bocah 9 Tahun. Kebiasaan Ini Pemicunya
Baca: Sejak Erupsi, Tinggi Gunung Anak Krakatau Kini Tinggal 110 Meter. Ternyata Ini Sebabnya
Baca: BREAKINGNEWS. Seorang Pria Ditemukan Gantung Diri di Sebuah Lapangan Voli di Anambas
Menurut Ifan, biasanya BMKG selalu memberikan peringatan dini kepada seluruh pihak bila akan terjadi bencana alam.
Namun dalam peristiwa itu, tidak ada satupun peringatan yang disampaikan oleh BMKG.
"Biasanya BMKG selalu memberikan peringatan sebelum ada kejadian bencana. Tetapi dari kami, Seventeen, hotel, dan PLN tidak mendapatkan peringatan apapun sebelum kejadian terjadi. Semestinya peringatan itu disampaikan," jelas Ifan.
Terlebih lagi, kata Ifan, saat itu BMKG hanya memberikan informasi terjadi gelombang pasang. Padahal sudah ramai beredar informasi di media sosial terjadi tsunami.
"Aku tidak cari kambing hitam. BMKG itu ada untuk memberikan peringatan kepada masyarakat bila ada tanda-tanda bencana alam. Tetapi, infonya sepertinya tidak ada. Aku tidak ingin saudara yang lain mengalami hal yang sama," sebut Ifan. (*)